-->



Curah Hujan Tinggi, Marbau Dilanda Banjir Kiriman. Warga Butuh Bantuan

mediasergap.com | LABURA - Hujan deras yang mengguyur di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Jumat (11/9/2020) pukul 20.00 WIB, mengakibatkan banjir di beberapa desa. 

Dari data yang dihimpun, ada beberapa desa yang terdampak banjir, yang terparah, di Dusun I Panca Bakti, Desa Merbau Selatan, Kecamatan Merbau, Kabupaten Labura, Sumatera Utara.

Saat awak mediasergap.com mendatangi lokasi bencana banjir, Sabtu, (12/09/2020) dini hari WIB, terlihat Jalan Lintas Sumatera sempat mengalami macet total, akibat banjir juga terjadi di Desa Pernantian dan Bandar Durian.

Menurut Irwan salah seorang warga korban banjir di Desa Merbau Selatan menyebutkan, ketinggian air mencapai 1,5 meter masuk ke dalam rumah, bahkan menghanyutkan barang-barang perabotan rumah tangga.
“Kalau enggak saya ikat mobil di tiang rumah, mungkin mobil saya akan hanyut,” jelasnya.

Tak jauh dari rumah Irwan, terlihat sebuah mobil Avanza putih yang terperosok ke dalam parit. Menurut keterangan Irwan dan warga sekitar, mobil Avanza tersebut hanyut terbawa arus sejauh 150 Meter.
Banjir kiriman bukan saja menghanyutkan harta benda warga, juga merubuhkan sebuah bangunan, menurut keterangan warga bangunan tersebut adalah Pondok Bersalin Desa (Polindes).

"Banjir kiriman ini, memporak-porandakan seluruh harta benda yang ada di rumahnya. Habis semua alat elektronik tidak bisa lagi digunakan,” ungkap Irwan.

Warga yang terkena banjir, berharap bantuan pemerintah, terutama bahan sembako, karena tidak bisa kemana-mana untuk beraktivitas.

“Bantuan sembako sangat kami harapkan dari pemerintah,” harapnya.
Sementara Marlin Kepala Desa Merbau Selatan mengatakan bahwa banjir di mulai pada pukul 22.00 Wib, banjir hanya melanda Dusun I Panca Bakti yang jumlah penduduknya 165 KK, seluruh warganya terkena banjir.

Marlin mengatakan bahwa ini merupakan banjir kiriman bendungan PT. Umada (pabrik pengolahan sawit, red) karena tidak mampu menahan aliran sungai, dan derasnya curah hujan.

Sementara Marlin dan Zen warga Dusun II Kayangan menduga asal air dari daerah Perkebunan, diakuinya tiap musim hujan sering banjir, tapi tidak separah ini, ketinggian air sampai 2,5 meter.

“Memang sering terjadi banjir disini tapi tidak sebesar ini, baru kali inilah banjir bisa terjadi separah ini," kata Merlin yang diamini Zen.(Mael Lee)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini