mediasergap.com | SERGAI - Inilah sikap seorang atasan atau pimpinan terhadap bawahannya. Apabila seorang bawahan melakukan kesalahan, atau menuntut haknya kepada atasan dengan melakukan aksi, selalu yang dipersalahkan adalah bawahan.
Hal inilah yang terjadi pemerintahan desa yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Gara-gara perangkatnya ikut melakukan aksi damai, menuntut gaji yang sudah 6 bulan belum dibayar selama 6 (enam) bulan. Dikarenakan melakukan aksi damai tersebut, 8 Sekretaris Desa (Sekdes) dan 8 Bendahara, dibuang oleh oknum Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin, Jepri Sinaga dari group Whatsapp Kecamatan.
Sekdes Pekan Tanjung Beringin, Muhammad Bahrum Akbar Siregar kepada awak media melalui telepon selular, Jum'at (16/10/2020) mengatakan, kenapa para pejabat pemerintah di Sergai ini terlalu menganggap kami-kami ini rendahan. Wajar yang kami tuntut itu hak kami, soalnya untuk menghidupi atau menafkahi anak dan istri. Apalagi kami bukan ASN yang setiap bulan tetap menerima gaji ditransfer ke rekening masing-masing..
"Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin, Jepri Sinaga selaku admin grup whatsApp yang membuang 16 perangkat desa di grup, saat ditanya melalui telepon selularnya, namun tak diangkatnya," jelas M. Bahrum Siregar.
Lebihlanjut Bahrum menyebutkan kalau tindakan mantan penerima surat-surat di kantor Bupati Sergai itu, pastinya menambah masalah dan bukan menyelesaikan masalah.
Camat Tanjung Beringin, Syafrudin ketika dikonfirmasi melalui whatsApp, Jum'at (16/10/2020) terkait adanya tindakan Kasi PMD Kecamatan Tanjung Beringin,"membuang" 16 perangkat desa di grup WA Kecamatan, dengan singkat "Benar tuk mewakili saya lho, ok tksh".
Kasi Pemerintahan Masyarakat dan Desa (PMD) Kecamatan Tanjung Beringin, Jepri Sinaga ketika dikonfirmasi melalui selular, tidak diangkatnya.
Bahkan, pegawai yang sebelumnya bertugas di kantor Bupati Sergai bagian surat, sepertinya enggan menerima setiap telepon yang masuk.(sabah)
No comments:
Post a Comment