-->






Terkait PPKPM, BPDASHL Asahan Barumun Gelar Rapat dan Laksanakan MoU Penanaman Mangrove Di Wilayah Labura

mediasergap.com | SIANTAR - Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan ekosistem yang memiliki peranan dalam kelangsungan makhluk hidup, terutama untuk menjaga Zona Pesisir agar tetap seimbang.

Hutan bakau menyediakan habitat bagi ribuan spesies hewan laut, misalnya burung hingga mamalia. Kemudian memberikan perlindungan kepada berbagai jenis serangga dan hewan kecil lainnya.

Kini jutaan hektar hutan bakau di Indonesia mulai hilang. Hilangnya hutan mangrove ini disebabkan oleh konversi menjadi lahan perkebunan, pertambakkan, dan areal untuk tempat tinggal manusia.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun menggelar rapat bersama Pendamping Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kelompok Tani se Sumatera Utara di Aula Kantor BPDASHL Pematang Siantar terkait Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PPKPM), Jum'at (9/10/2020).

Kepala BPDASHL, Ir. Sutrisna, M.Si menyampaikan, Program Padat Karya Penanaman Mangrove ini bertujuan untuk menambah sumber daya ekonomi masyarakat pesisir pantai yang tergabung dalam kelompok tani hutan. Selain tujuannya untuk melestarikan hutan yang rusak.

“Pada rapat yang kita laksanakan, dilakukan juga MoU Penanaman Mangrove di dua Kecamatan di wilayah Labuhanbatu Utara, yakni Kecamatan Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong.” Tutur Sutrisna.

“Mangrove memiliki fungsi untuk menjamin keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di kawasan pesisir, termasuk kehidupan manusia. Ekosistem memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.” ungkap Sutrisna.

Dirinya juga menjelaskan, Penanaman Mangrove tidak hanya untuk menjaga kelestarian mangrove, tapi tujuanya untuk padat karya maupun meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Karena kita tahu saat ini daya beli masyarakat kita sedang jatuh pada masa pendemi Covid-19, harapannya dengan adanya program padat karya ini bisa meningkatkan daya belinya masyarkat naik lagi dengan adanya mangrove.” Jelas Sutrisna.

Di tempat yang sama, Pendamping Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rahmat Ganti Sitorus mengatakan Labura hutannya sangat kaya namun masyarakatnya masih banyak yang kurang mampu dalam mengelolanya. 

"Mari sama-sama kita bersinergi antara pemerintah dan masyarakat dengan memanfaatkan hasil hutan sebagai sumber daya ekonomi tanpa harus merusak.” imbuh Ganti Sitorus. (IH)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini