mediasergap.com | BATURAJA - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut gas melon dialami masyarakat di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan (Sumsel). Kelangkaan tersebut telah berlagsung lima hari terakhir, harga gas subsidi ini mahal.
Sejumlah warga mengeluhkan kondisi ini, selain sulit mendapatkan gas, ketika didapat, warga harus membayar dengan harga lebih mahal.
"Sejak hari Jumat (30/10/2020) kemarin kami susah mencari gas elpiji 3 kg, kalaupun ada harganya naik," ucap Ria warga Sukaraya Baturaja, Rabu (4/11/2020).
Untuk beberapa kawasan di kotapun harga tabung tersebut juga bervariasi mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp22.000.
"Saya contohkan di Perumahan RS Sriwijaya masih Rp20ribu, kalau di pasar beda lagi harganya dua puluh satu ribu," ujar Desi, warga lainnya.
Hal senada diucapkan warga Kecamatan Ulu Ogan. Warga di sana mengaku untuk harga jauh lebih mahal mencapai Rp30 ribu per tabungnya. Kejadian ini sudah berlangsung lama, sebelumnya harga normal di Kecamatan Ulu Ogan hanya Rp23 ribu untuk satu tabungnya.
"Kalau di kami mahalnya memang sudah lama, nah akhir-akhir ini tambah mahal sudah Rp30ribu itupun susah kami dapatkan," keluh Pranika.
Sementara Ketua DPC Hiswana Migas OKU Raya Feri Sirajudin saat dihubungi wartawan membantah ada kelangkaan dan menjamin ketersediaan gas elpiji melon.
"Insya Allah gas elpiji tersedia, karena kami jamin pangkalan akan ada stock sampai pengiriman berikutnya. Tolong doa terus agar dilancarkan," katanya.(riil)
No comments:
Post a Comment