Plt Kadisporasu: "Mahasiswa Sumut Harus Pahami Makna Peringatan HSP"

mediasergap.com | MEDAN - Hendaknya para mahasiswa Sumatera Utara untuk dapat memahami arti, dalam memperingati hari Sumpah Pemuda (HSP) yang ke-92 tahun 2020 ini. Dengan demikian, apa yang terangkum tercetusnya dari sumpah pemuda terdahulu dapat menjaga keutuhan NKRI.

Hal itu disampaikan Plt Kadisporasu H Baharuddin Siagian diwakili oleh Kabid Bina Kepemudaan Disporasu, M Tohir ketika menutup Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 bagi organisasi kepemudaan, kemahasiswaan dan kepelajaran serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Aula Disporasu, Jl. Willem Iskandar Medan, pada Rabu (25/11/2020).

Lebih lanjut Tohir menegaskan, sumpah pemuda yang tercetus 28 oktober pada tahun 1928 itu sangatlah sederhana. Namun hal itu sangatlah memimiliki makna sampai kapanpun yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

"Saya harapkan dalam Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 bagi organisasi kepemudaan, kemahasiswaan dan kepelajaran serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yang kebetulan kali ini diikuti oleh para mahasiswa dapat mengimplementasikan arti sesungguhnya sumpah pemuda, sehingg kita tidak salah kaprah ke depan,' ucap Tohir.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 bagi organisasi kepemudaan, kemahasiswaan dan kepelajaran serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) , ini dihadiri pembicara dari Poldasu, anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara, DR H Sakhyan Asmara MSP, dan Dr. H.M. Joharis Lubis MM.MPd. Dan peserta diikuti oleh seluruh bdan eksekutif mahasiswa (BEM).

Sementara itu Ketua Panitia H Zulham Effendi Siregar ST mengatakan bila kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara komprehensif tentang makna sumpah pemuda. Lalu, memberdayakan pemuda untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang ada di Sumut.

“Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, dan kepelajaran. Lalu para BEM se Sumut,” terangnya.(NAN)