-->






Akibat Proyek Rabat Beton Di Simpang Dolok Tanpa Perencanaan, Halaman Rumah Warga Terendam Air

PPK Susiandi: "Di RAB Memang Tidak Ada Pembuatan Drainase" 

mediasergap.com | BATU BARA -Sejumlah warga menyoroti proyek Pembangunan Jalan Rabat Beton di Dusun Gereja Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara yang bersumber dari dana P-APBD Batu Bara senilai Rp.199.650.000, diduga kurang perencanaan.

Dengan dibangunnya rabat beton menyebabkan air hujan terhalang menuju rawa. Air hujan bahkan merendam sejumlah rumah di lokasi jalan rabat beton.

Ketika tim wartawan group Wappress mengunjungi lokasi pembuatan jalan di Dusun V Gereja yang dihuni warga etnis Batak, beberapa warga setempat mengeluhkan tersendatnya aliran air menuju rawa karena terhalang rabat beton. Warga menduga pekerjaan rabat beton di dusun mereka kurang perencanaan.

"Proyek ini seperti kurang perencanaan. Seharusnya saluran pembuangan air yang didahulukan bukan malah membeton jalan", celutuk inang-inang (ibu-ibu, red).

Ada juga warga yang menyayangkan kebijakan mendahulukan pembuatan  rabat beton terlebih dahulu. Warga menilai seharusnya Pemkab Batu Bara melakukan pengerukan sepanjang sekitar 100 meter di ujung pemukiman menuju parit.

"Dengan dikeruk dan dibuat drainase menuju bondar (parit) maka kampung kami tidak terendam", gumam warga lainnya.

"Padahal kami rela memberikan 1 meter tanah kami untuk membuat saluran air", terang inang inang lainnya.

Akhirnya seorang ibu mengatakan mereka terpaksa menembok batas tanah mereka agar air tidak merembes masuk ke rumahnya.

Menjawab wartawan, warga kompak menyebutkan sebelum membuat rabat beton pihak rekanan hanya melakukan penimbunan pasir saja.

"Tidak ada pematangan jalan padahal kondisi jalan ada yang rendah ada pula yang tinggi", imbuh warga lainnya.

Khawatir permukiman mereka terendam banjir warga kompak minta Bupati Batu Bara H Zahir agar membuat drainase serta melakukan pengerukan menuju parit.

"Ini di maksud agar air dapat mengalir ke parit sehingga tidak menggenangi rumah kami", ujar inang boru Torus.

Menanggapi keluhan warga, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Susiandi lewat telepon seluler mengaku dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak menyebutkan pembuatan drainase di kiri kanan jalan rabat beton.

Sedangkan mengenai pematangan lahan dengan gamblang dikatakan hanya dengan menimbun pasir sebelum pemasangan rendemix standar K175.

Demikian pula dengan sisipan di beberapa titik Susiandi hanya mengatakan akan melakukan pengecekan lapangan pada proyek yang dikerjakan CV. Al Fajar Pratama milik marga Sitorus asal Kisaran.

Diakuinya pembuatan rabat beton sepanjang 120 meter dengan lebar 3 meter serta tebal 15 Cm masih dalam tahap pekerjaan jadi belum diserahterimakan.

"Tapi sebelumnya warga sudah membubuhkan tandatangan persetujuan", ujar Susiandi dari ujung teleponnya. (D)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini