-->






Anggaran Rp.952 Juta, Hasil Proyek Revitalisasi Pasar Lima Puluh Jauh Dari Harapan

Kadis Koperasi & UKM Batu Bara: "Saya Sedang Sibuk Di Rumdis Bupati"

mediasergap.com | BATU BARA - Pekerjaan revitalisasi Pasar Tradisional Lima Puluh, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara ini terkesan dipaksakan.

Setelah 2 hari masa pengerjaan revitalisasi Pasar Tradisional Lima Puluh yang berbiaya Rp.952 juta dianggap selesai, dan hasil pengerjaan menuai kritik dari sejumlah masyarakat dan pedagang sekitarnya.

Menurut Shn (36), salah seorang pedagang ikan, Jumat (17/12/2020) menyebutkan, kalau saluran air dibuat terlalu kecil, karena bila musim hujan, air dari sekitar pajak (pasar) numpuknya ke tengah-tengah pajak. Akibatnya lapak sekitar 40 pedagang ikan akan terendam air, karena lapak penjualan ikan lebih rendah paving block dari drainase.

Masih menurut Shn, saluran pembuangannya juga kecil, tidak memadai, arah pembuangannya juga tidak sesuai.

"Kalau musim penghujan pasti tidak bisa menampung air dari dalam pajak. Karena dulu saluran air ini pernah melimpah, dan airnya masuk ke rumah-rumah warga. Habis itu tersumbat, karena salurannya kotor, mobil Damkarlah yang menyemprot, baru airnya jalan lagi, itupun pelan", cetus Shn.

Hal senada juga disampaikan salah seorang warga lingkungan ll Kelurahan Lima Puluh. Kalau musim hujan, kasihan warga yang di belakang, lokasi perumahan rendah, airnya turun ke pemukiman orang itu, karena saluran air di perumahan itu terlalu kecil dan dangkal.

Pantauan wartawan dari group Wappress di lapangan menggambarkan bahwa pekerjaan revitalisasi pasar di ibukota Kabupaten Batu Bara tersebut tidak dikerjakan secara keseluruhan lokasi pasar.

Terlihat 3 los direhab, pembuatan paving block dan drainase yang kecil di seputaran pasar serta pembuatan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). Sementara lapak penjualan ikan dibiarkan dalam kondisi darurat dan kumuh. Posisi lantai tanah di lapak penjualan ikan saat ini sudah berada di bawah paving block dan saluran drainase. Selain itu, bangunan los lama yang masih layak pakai kondisi catnya sudah luntur, dan dibiarkan tanpa sentuhan.

Dengan kondisi diatas terlihat pemandangan perbedaan yang mencolok antara bangunan yang direhab dengan lapak penjualan ikan darurat yang kumuh dan bau.

Ketika awak media hendak melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Koperasi & UKM, Ahmadan Choir selalu mengelak, dengan dalih sedang sibuk di rumah dinas (rumdis) Bupati Batu Bara di Tanjung Gading. (D)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini