-->






Pengerjaan Proyek Jalan Hotmix Di Desa Aornakan II Diduga PUPR Pakpak Bharat Kongkalikong Dengan Rekanan

Proses pekerjaan pengaspalan hotmix pada saat hujan,di Aornakan, Senin (28/12/2020). (Foto: Jandry Manik/mediasergap.com)

mediasergap.com | PAKPAK BHARAT - Pekerjaan proyek peningkatan Jalan Sigelanggang-Aornakan II (Hotmix) dengan pagu senilai Rp.985 juta lebih yang bersumber dari APBD Pakpak Bharat tahun 2020 di Desa Aornakan Kec. Pergetteng-getteng Sengkut, diduga ada kongkalikong (melakukan sesuatu yang tidak baik, red) dengan rekanan proyek.

Pasalnya proses pekerjaan yang dilakukan pada saat hujan, Senin (28/12/2020) sore hingga malam tetap dilanjutkan hanya untuk mengejar target PHO (Provision Hand Over) dalam waktu sesingkatnya.

Dalam pantauan media, juga ditemukan tidak jarang lobang pada Base Course (Lapisan pondasi atas) yang tidak merata di badan jalan. Selain itu juga, secara manual tim mengukur tebal hotmix ditemukan adanya ukuran yang tidak sesuai, sementara PPK di lapangan hanya menyaksikan pekerjaan berlangsung.

Kadis PUPR Pakpak Bharat saat dikonfirmasi melalui PPK di lapangan, M. Silalahi menerangkan ketebalan Base Course (Lapisan pondasi atas) dengan ketebalan 15 cm dan ketebalan Hotmix 5 cm.

"Sesuai RAB, ketebalan basenya 15 cm dan hotmix 5 cm lih," terang M. Silalahi.

BACA JUGA: Proyek Pengaspalan Hotmix Senilai Rp. 985 Juta Di Aornakan Terkesan Kejar PHO Dan Asal Jadi. PUPR Pakpak Bharat Tutup Mata?

Sementara pantauan media dilapangan, ukuran hotmix ditemukan di beberapa titik sample tidak mencapai 5 cm dan ketebalan base kurang dari 15 cm.

Ketua Komando Bela Negara, S. Manik menyikapi hal ini adanya kongkalikong antara PUPR dengan pihak rekanan, Beliau mengatakan waktu pekerjaanya itu sangat buru-buru mengingat kontrak berakhir Desember 2020, sementara Tahun 2020 ini hanya hitungan jam.

"Ini kan sudah akhir Desember tinggal berapa jam lagi, waktunya kan sudah mepet. Belum lagi pekerjaan sesuai atau tidak dengan RAB. Saya yakin mereka kejar waktu, maka hujan pun dihantam kerja padahal pengaspalan hotmix tidak bisa dilakukan pada saat hujan," ungkap S. Manik.

Lanjut Manik, pekerjaan ini layak diproses lebih lanjut ke tim ahli, baik hitungan material dan kajian ketahanan kwalitas.

"Ini layak kita lanjutkan prosesnya ke tim ahli bidangya, baik BPK dan teknis sebagai bahan untuk laporan, yang rugi tetap Negara dan masyarakat sekitar penikmat jalan tersebut. Mudah mudahanlah proyek ini tidak bermasalah," lanjutnya.(Jan)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini