-->



Diduga Rugikan Negara, Pengadaan Bibit Sapi Bernilai Miliyaran Rupiah Jadi Sorotan

mediasergap.com | MEDAN - Anggaran Milyaran untuk Belanja Hibah Barang yang akan diberikan kepada masyarakat berupa bibit ternak sapi PO betina, setiap tahun yang bersumber dari DPA APBD Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, diduga banyak terjadi kecurangan. 

Salah satu penyebabnya adalah kondisi ribuan bibit sapi PO terlihat kurus hingga terlihat dan ukuran serta warna bulu tidak beraturan, bahkan ada ditemukan bibit sapi yang cacat. 

Sorotan soal kondisi bibit sapi anggaran milyaran untuk pembelian bibit sapi PO betina yang telah diberikan kepada para kelompok ternak, salah satunya berasal dari LSM GMP Sumut, kepada Wartawan. 

"Fakta di lapangan menunjukkan kondisi sapi saat diterima para kelompok ternak terlihat banyak yang kurus-kurus serta ukuran dan warna yang tidak beraturan, bahkan ada ditemukan saat itu sapi yang kakinya pincang (cacat), kuat dugaan tidak sesuai spesifikasi," kata Kordinator Investigasi LSM Garuda Merah Putih (GMP) Sumut.

Dia kemudian menjelaskan sesuai dengan Dokumen/Kontrak pengadaan Bibit Sapi PO betina tahun 2019, sumber dana DPA APBD DKPP Pemprovsu dengan pagu anggaran, Rp 35.632.000.000, HPS Rp.35.043.918.992, Harga Penawaran, Rp.34 044.259.040 sebagai perusahaan pemenang PT. AlFATHI BERKAH SAKTI. 

Jumlah sapi sebayak 2096 ekor dengan spesifikasi dalam dokumen, ternak sapi betina, jenis sapi Peranakan Ongole (PO), umur 18-24 bulan, tinggi pundak minimal 116 cm dan warna bulu putih/putih keabu-abuan, tidak sakit dan cacat. 

Pantauan wartawan, pada saat itu, Rabu (15/01/2020) di lokasi kelompok ternak Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, terlihat kondisi Sapi PO kurus-kurus dan ukuran serta warna tidak beraturan.

Menurut keterangan Ketua kelompok tersebut inisial LM menyebutkan bahwa kira kira diakhir bulan November 2019 kelompok kami mendapat 8 ekor sapi dari bantuan Dinas Peternakan provinsi, kondisi sapi diterima sudah seperti ini diterima kurus.

Hal yang serupa juga terjadi di Kabupaten Batu Bara yang mendapat bantuan dari Dinas Peternakan provinsi ada sebanyak 5 kelompok yang terbagi 8 ekor per kelompok.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Seksi Bagian Peternakan DKPP Provsu, ibu Teti, Kamis (13/02/2020) mengatakan, kami tidak ada memberikan sapi - sapi yang kurus kepada kelompok ternak, tapi itu ulah para peternak yang nakal saja tidak memberi pakan yang cukup, sehingga sapi jadi kurus seperti contoh gambar yang bapak tunjuk itu.

Sudirman SE.SH.MM ahli audit atas kerugian keuangan negara, saat diminta keterangannya terkait hal ini menyebutkan, jika spesifikasi sudah tidak sesuai jelas sudah ada disitu kerugian Keuangan Negara.

"Jika ada dugaan kerugian keuangan negara laporkan ke instansi bagian audit, Inspektorat, BPKP, agar dilakukan audit lebih lanjut. Dan jika mempunyai data dan bukti yang cukup otentik, laporkan ke KPK," tegas Sudirman.

Sementara Ketua LSM Garuda Merah Putih Sumut, angkat bicara, kami akan melaporkan dugaan kasus korupsi ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), data yang ada pada kami sejak thn 2017 -2019 kenaikan anggaran begitu signifikan, untuk pengadaan Sapi PO Betina yang  diselenggarakan DKPP Pemprovsu banyak terjadi kecurangan, baik dari spesifikasi, dan juga dimonopoli oleh oknum yang punya kepentingan.

Media akan terus mengungkapkan dalam pemberitaan secara aktual dan faktual atas dugaan kasus tindak pidana korupsi di DKPP Pemprovsu ke masyarakat luas.(AVID)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini