mediasergap.com | LAMPUNG - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Lampung, menggelar unjukrasa Kamis (21/1) kemarin.
Mereka menggelar unjukrasa untuk menuntut penurunan uang kuliah tunggal (UKT).
Koordinator lapangan, Slamet Harianto, mengatakan saat aksi sempat terjadi bentrok dengan dengan petugas. Namun, bentrokan itu tak berlangsung lama karena kedua bela pihak langsung menahan diri.
Menurutnya, aksi mahasiswa itu menuntut penurunan UKT 1 Grade tanpa syarat bagi seluruh mahasiswa selama masa pembelajaran daring.
"Kami juga minta transparansi penggunaan UKT, meniadakan pembayaran selain UKT. Serta meminta Rektor membuat surat edaran bahwa tidak akan ada biaya kuliah," kata Memet, panggilan Slamet Harianto.
Selain itu, mahasiswa juga meminta UIN Raden Intan memberikan kuota belajar kepada mahasiswa setiap bulan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 394 Tahun 2020.
"Kemudian tentang biaya paket data dan komunikasi. Setiap mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring harus diberikan paket data maksimal sebesar Rp150 ribu per bulan," ujarnya. Menurut Memet, setelah audiensi dengan pihak Rektorat, pihak kampus berdalih belum bisa memenuhi tuntutan massa aksi.
"Kami memberi tenggang waktu 1X24 jam kepada pihak rektorat untuk memutuskan tuntutan kita. Jika tidak direalisasikan, kami akan turun aksi kembali," jelasnya. (ans/fit)
No comments:
Post a Comment