mediasergap.com | MUARA ENIM - Warga Desa Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, beberapa hari ini merasa kesal dan marah. Pasalnya, keberadaan Sungai Tebu, Desa Muara Lawai yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat untuk mengambil airnya, kini sudah tidak bisa lagi dikarenakan air sungai tersebut sudah tercemar.
Kuat dugaan air Sungai Tebu tercemar kotoran limbah yang berasal dari perusahaan batu bara. Air Sungai Tebu yang tadinya terlihat jernih, kini menjadi berubah warna yakni kehitam-hitaman dan juga menimbulkan aroma aneh dan tidak seperti biasanya.
Hal ini berdampak pada warga di sekitar pinggiran Sungai Tebu yang sehari-hari menggunakan air sungai tersebut.
Sebut saja Irin (45) warga RT 4 Dusun 3 Desa Muara Lawai, Kec. Muara Enim yang mengungkapkan bahwa sungai kami tercemar limbah yang diduga berasal dari limbah kotoran pembuangan dari perusahaan batu bara yang berada di wilayah Lahat yang airnya mengalir sampai ke Sungai Tebu Desa Muara Lawai.
Lebih lanjut Irin menyebutkan, warga kini takut untuk mengambil air di Sungai Tebu ini untuk kebutuhan mandi, mencuci, maupun mencari ikan, karena dipastikan sang ikan pun tidak lagi memakan umpan dari kail dari warga yang hobi memancing.
"Ya, sudah beberapa hari ini Sungai Tebu, Desa Muara Lawai tidak jernih lagi dan berubah warna menjadi kehitaman, karena sudah tercemar, diduga limbah batu bara," cetus Irin pada mediasergap.com, Rabu (06/01/2021).
Dikatakan Irin lagi, hal ini telah kita laporkan ke Kades bahwa Sungai Tebu Muara Lawai saat ini tercemar limbah diduga dari limbah batu bara, yang berbentuk seperti arang halus dan kita juga telah mengambil air itu dimasukkan ke dalam botol, dan dijadikan barang bukti untuk segera diperiksa ke laboratorium.
"Sangat kita sesalkan karena sungai kita tidak seperti biasanya dan didesak pihak terkait untuk turun ke lapangan karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, sebelum ada hal yang tidak kita inginkan," ungkap Irin bersama warga lainnya.
Sementara aktivis pemuda Muara Enim yang ikut menyaksikan keberadaan Sungai Tebu Muara Lawai yang tercemar limbah arang batu bara dari beberapa perusahaan yang menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini, karena masyarakat pinggiran Sungai Tebu sudah turun temurun menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci, bahkan mencari ikan.
"Ini harus diusut dan dilaporkan ke Bupati maupun ke penegak hukum, karena bisa membahayakan lingkungan serta masyarakat jika bersentuhan dengan air sungai tebu ini," pinta drs Edward Tarunanegara pada mediasergap.com saat berada di lokasi pinggiran Sungai Tebu tersebut.
Ditambahkan Bung Edwar, jika memang limbah dari perusahaan yang menyebabkan sungai tercemar, kita mendesak pihak terkait dapat berani dan tegas untuk memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, karena ini menyangkut kerusakan lingkungan dan membahayakan kesehatan warga.
"Dari mana lagi limbah kalau bukan dari perusahaan tambang batu bara, karena tidak ada sejarahnya warga pinggiran aliran Sungai Tebu mempunyai pabrik pengelolaan batu bara, yang ada mayoritas warga sebagai petani maupun pegawai," tutup Edwar yang mendesak agar aparat terkait dapat mengusut diduga tercemarnya Sungai Tebu Muara Lawai ini. (Hr)
No comments:
Post a Comment