mediasergap.com | LABURA - Puluhan tenaga honor yang kontrak kerjanya tidak diperpanjang melakukan aksi demo di depan kantor Bupati Labuhanbatu Utara, Rabu (09/06/21).
Para pengunjuk rasa ada yang berorasi mengeluhkan nasib yang menimpa mereka, dengan membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan tuntutan dan suara hati.
Sebagian besar pengunjuk rasa merupakan bekerja sebagai tenaga honorer di bidang kesehatan dan pendidikan. Mereka juga mengaku siap bersaing kualitas dengan honorer yang menggantikan.
Mereka juga menduga pemutusan kontrak berkaitan dengan ekses pemilihan bupati/wakil bupati Labura Desember 2020 lalu.
Pengunjuk rasa menuntut dapat berjumpa langsung dengan Bupati Labura Hendriyanto Sitorus SE.
Pjs Sekdakab Labura H Suryaman SIP MPd, yang menemui pengunjuk rasa mengatakan, bupati tidak bisa menerima mereka karena sedang memimpin rapat terkait penanggulangan COVID-19.
"Bupati hanya bisa menerima 3 orang perwakilan dari pengunjuk rasa untuk berdialog," terang Suryaman.
Mendengar penjelasan tersebut, pengunjuk rasa tidak bersedia, mereka meminta diterima seluruhnya. Atas hal itu, pria yang juga Kadis Pendidikan Labura tersebut menyebutkan akan melaporkannya kepada bupati.
Salah seorang pengunjukrasa bermarga Munthe menyampaikan, kalau mereka harus bertemu dengan Bupati, dan dapat menjelaskan langsung terkait pemutusan hubungan kerja sistem kontrak mereka.
"Kami menolak jika pak Bupati yang tidak datang menemui kami semua secara langsung. Kami ingin pertanyakan kenapa diputus hubungan kerja kami, padahal kami ingin tetap bekerja seperti biasa. Kalau hanya perwakilan dari kami yang diterima untuk bernegosiasi, kami tetap menolak, harus semuanya masuk diterima," pungkas Boru Munthe.(yans/red)
No comments:
Post a Comment