-->






Motip Gara Gara Lahar Truk, Toke Pasir Dibunuh di Lahan Garapan

Lokasi kejadian. (Foto: SYA/mediasergap.com)

mediasergap.com | MEDAN - Seorang pemilik pangkalan pasir di Desa Marendal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deliserdang, tewas ditikam. Ayah satu anak ini ditemukan tergeletak di lahan garapan dengan luka tikam di dada, Kamis (22/07/21) sore.

Peristiwa menggegerkan menewaskan Abdul Dani alias Dani (31) terjadi sekira pukul 17.45 WIB, di Jalan Pertanian Desa Marendal I.

“Dengar ada ribut dari rumah tersebut,” terang warga kepada wartawan, Jumat (23/07/21) sore.

Selepas keributan tadi, para tetangga yang tinggal berdekatan pun melihat tiga orang lari dari dalam rumah yang diduga di tempati tersangka.

“Ada tiga orang lari. Korban (Dani), pelaku dan seorang teman korban,” kata tetangga yang enggan namanya dicatut.

Melihat kejadian tadi, mereka pun tak menyangka keributan akhirnya menewaskan korban yang ditemukan telentang di depan rumah kosong.

“Tiba tiba sudah tergeletak di situ,” kata warga lagi.

Sementara, seorang lagi yang merupakan teman korban melarikan diri setelah menyaksikan kondisi korban bersimbah darah tak bernyawa tergeletak di pohon serai.

“Teman korban kabur dari TKP,” terangnya lagi.

Melihat korban tewas, mereka pun mengaku tak berani keluar rumah setelah melihat istri tersangka berinisial Tka sempat mengejar suaminya keluar rumah.

Tka sebut warga adalah istri dari Ban alias Ben (41) warga Jalan Pertanian Desa Marendal I. Pasangan suami istri (pasutri) baru tinggal beberapa bulan menyewa rumah.

“Baru beberapa bulan nyewa rumah di sini,” kata dia lagi.

Di lokasi tadi, setelah melihat tersangka kabur. Satu persatu warga lalu berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP). 

“Warga mulai rame di TKP,” terangnya.

Tak berapa lama atau lebih kurang setengah jam, keluarga korban yang mendapat kabar datang dan membawa jasad korban ke rumah duka di Jalan Kebun Kopi. 

“Dibawa naik mobil pickup sama keluarga dari TKP,” terang dia.

Tak lama kemudian sejumlah petugas kepolisian sampai di TKP dan memberikan police line.

“Habis itu petugas (kepolisian) baru datang,” sebutnya.

Gara Gara Lahar Truk

Lebih kurang pukul 21.00 WIB malam, sejumlah petugas kepolisian yang tiba di rumah duka, akhirnya melakukan otopsi jasad korban ke RS Bhayangkara Medan.

“Malam kepolisian datang ke rumah duka, minta agar korban diotopsi,” kata Wak Ipo di rumah duka, Jumat (23/07/21) sore.

Wak Ipo merupakan keluarga dekat dengan korban dan rekan kerja di pangkalan pasir di tempat tinggal mereka.

“Sudah anggap keluarga dengan korban,” terang dia.

Ia pun menyebut, Ban alias Ben, adalah bekas karyawan korban yang bekerja sebagai kenek di pangkalan pasir.

“Kerjanya kenek, membongkar pasir, batu atau material,” terangnya.

Apalagi selama bekerja sebagai kenek korban dan Ban alias Ben, tidak ada masalah apapun.

“Yang kami sesalkan, kok tega ia buat seperti itu,” terang Wak Ipo.

Namun di hari kejadian itu, menyebut korban menghubungi seseorang melalui telepon. Meski tak tahu apa yang dibicarakan, dirinya tidak ada firasat kepada korban, bahwa makan siang di hari itu merupakan hari terakhir melihat korban.

“Tadi siang makan kongsi dengan korban,” kata Wak Ipo.

Akhirnya dari pembicaraan mereka, terungkap motifnya gara gara lahar truk.

“Ini lahar truk, tidak bisa ke truk engkol,” tambahnya lagi.

Setelah itu, ia pun meninggalkan pangkalan kembali ke rumah.

Dari pangkalan, sore itu juga korban bersama temannya ternyata mendatangi rumah Ban alais Ben di lahan garapan Jalan Pertanian, yang akhirmya ditemukan tewas akibat luka ditikam. (sya/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini