-->






Pengerjaan Proyek Replanting Tanaman Sawit di PTPN III Kebun Labuhan Haji Tanpa Plank Pengumuman

medisergap.com | LABURA - Pelaksana proyek pengerjaan replanting kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN III) Unit Kebun Labuhan Haji, tidak memasang plank pengumuman proyek, sehingga masyarakat tidak bisa mengetahui jenis, volume kegiatan serta besaran anggaran negara yang digunakan.

Diketahui PTPN III Labuhan Haji yang merupakan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berlokasi di Desa Kebun Labuhan Haji, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut sedang melakukan kegiatan peremajaan tanaman sawit tua (replanting sawit) dengan menggunakan alat berat jenis excavator beko dan zonder pencacah tanah.

Dari hasil investigasi mediasergap.com di lapangan, Sabtu (17/07/21) lalu, terlihat ada dua jenis kegiatan di lokasi yang sama, yakni Afdeling 1 dan 2 kebun l.abuhan Haji yaitu pengolahan tanah dengan traktor di areal pohon tanaman tua yang belum ditumbang, serta penumbangan pohon tua yang langsung dicincang batang pohon (picing).

Menurut sumber salah seorang Mandor lapangan yang mengaku bernama Subekti menyebutkan bahwa pekerjaan ini sudah berjalan beberapa hari, bervolume berkisar luas pekerjaan 122 hektar, dengan lokasi di Afdeling 1, 2 dan 4. "Sebagai kepercayaan kebun, ya mandor mandor kebun disinilah yang terus menjaga pekerjaan replanting kelapa sawit, sementara para pemborongnya berada di Medan semua," ungkapnya kepada mediasergap.com belum lama ini sembari mengatakan, saya memang mandor di Afdeling 2, tapi belum tau tugas saya di areal ini, yang penting saya datang saja ke lapangan menunggu arahan atasan.

"Soal keluasan areal berkisar 120-an hektar, mengenai mekanisme kerja, ya lihat saja kerjaan yang sedang berlangsung, inilah yang pertama dilakukan yakni pencacahan tanah dengan alat traktor luku sebanyak dua kali, setelah itu baru dilakukan penumbangan dengan alat berat Beko," jelas Subekti.

Subekti menambahkan, kalau pemborong pengerjaan replanting sawit ini berasal dari Medan. "Kalau gak salah namanya Bang Acong dan Bang Atiam, tapi mereka tidak berada disini," tutur Subekti.

Ketika mekanisme dan luas areal yang direplanting tanaman sawit ini dikonfirmasi kepada Askep Anang via hp seluler dan sms, Senin (19/07/21) kemarin, sampai berita ini masuk ke redaksi belum memberikan jawaban apapun. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini