Diketahui kelima anggota DPRD Labura tersebut yakni JS (Ketua Fraksi Hanura Labura), MAB (Ketua DPC PPP Labura), KAP (Anggota Fraksi Golkar), GK (Anggota DPRD PAN), FG (anggota Fraksi Partai Hanura).
Menurut informasi, disebut-sebut 3 partai politik sudah melakukan tindakan tegas terhadap kadernya antara lain PPP, PAN dan Hanura telah melakukan tindakan tegas terhadap kadernya yang ikut terjaring razia PPKM. Namun Partai Golkar belum melakukan tindakan tegas terhadap kadernya.
Dewan Penasehat DPD I SP RI (Serikat Pers RI) Sumut Zakaria Rambe SH (foto), Kamis (12/08/21) kepada awak media mengatakan, sungguh sangat disayangkan bila benar ada upaya upaya untuk mempertahankan anggota DPRD yang tertangkap saat pesta narkoba dari Pergantian Antar Waktu (PAW).
"Perbuatan oknum-oknum tersebut jelas mencoreng marwah partai serta masyarakat Labura pada umumnya. Partai harus tegas bertindak bila tidak ingin kehilangan simpati dari masyarakat umum," ujar Zakaria.
Ia pun menyebutkan, PAW bukan barang aneh dalam ranah politik, PAW adalah bentuk hukuman politik dan seleksi alam terhadap integritas kinerja serta moral para senator yang mewakili suara rakyat dalam tugas-tugas legislasi pemerintahan.
Lebih lanjut Zakaria Rambe mengungkapkan, kalau masalah dijebak atau tidak atau hanya memakai sedikit itu bukan alasan yang bisa diterima akal. "Sebab ketika anggota DPRD ini dilantik, mereka sudah terikat sumpah jabatan, maka sejak itu dia harus benar benar menjaga sikap dan marwahnya, karena ianya sudah menjadi cerminan dari masyarakat yang diwakilinya. Kalau tidak bisa amanah dan menjaga sikap, ngapain nyaleg karena resiko jabatan itu sangat tinggi," tegasnya
"Makanya, kalau nantinya tidak terjadi PAW, hendaknya masyarakat harus berfikir ulang memilih kader-kader dari partai tersebut, karena dasar PAW sudah cukup yaitu pelanggaran hukum dan moralitas pribadi," imbuh praktisi hukum yang disapa akrab ini bang Zack.
Sementara salah seorang mantan anggota DPRD Labura periode 2010-2014 Drs H. Abdul Syahnan Nasution, dalam pesan moral kepada anggota DPRD yang lain dan partainya mengatakan, agar menjaga sikap yang lebih baik kedepannya. "DPRD kan sebuah lembaga yang tinggi dan terhormat kenapa harus dirusak oleh anggota DPRD itu sendiri, jelas ini mencoreng nama lembaga tertinggi dan marwah partai, bahkan merusak nama baik rakyat Labura," ujar Abdul Syahnan kepada awak media beberapa waktu lalu.
"Kita akan tetap mengawal masalah ini apapun deliknya," tutup mantan dewan ini (Yans/red)
No comments:
Post a Comment