-->






Data Penerima BLT-DD Kebun Berangir Diduga Fiktif. Kades Menghindar, Dinas PMD Berkelit

mediasergap.com | LABURA - Desa Perkebunan Berangir Kecamatan Na IX X Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut adalah salah satu desa dimana warganya mayoritas menjadi karyawan perkebunan di PTPN IV Kebun Berangir, dan seharusnya sudah mendapat jaminan kesejahteraan. Namun, para karyawan tersebut mendapat bantuan pemerintah melalui kucuran dari Bantuan Langsung Tunai - Dana Desa (BLT-DD).

Sejak Desa Kebun Berangir dipimpin Kepala Desanya Supri Arianto, pendataan warga yang menerima BLT-DD banyak menuai masalah dan penuh misteri.

Menurut informasi yang dihimpun,  pendataan dan penyaluran BLT-DD terindikasi penuh rekayasa dan tidak transparan terhadap jumlah penerima BLT- DD, sebab pendataan dilakukan sendiri oleh Kades Supri Arianto beserta kroni kroninya, tanpa musyawarah desa terlebih dahulu. Sehingga isu yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk menerima BLT-DD kuat dugaan fiktif alias rekayasa.

Kades Kebun Berangir Supri Arianto bersama istri (kiri). Kedua pelaku asusila (kanan). (Foto: ist)

Kita ketahui, bahwa di antara kroni-kroni tersebut terdapat anak kandung Kades Supri Arianto bernama Retno Shinta Dewi menjabat Kaur Keuangan Pemdes yang tertangkap basah oleh warga saat berbuat mesum dengan Azharil Mukhtar Ritonga sebagai Kasi Kesejahteraan di ruangan kantor desa.

Saat hendak dikonfirmasi, Kepala Desa Supri Arianto selalu menghindar dari awak media ketika akan dimintai keterangannya tentang kucuran BLT-DD tersebut.

Hal ini pun diperburuk sikap Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Labura yang enggan memberikan data valid terkait BLT yang diminta melalui surat resmi oleh salah satu LSM bersama media.

Ketika informasi adanya dugaan rekayasa jumlah data penerima BLT-DD Kebun Berangir ini dimintakan kepada Kabid Pemdes Amril Hasim SE di ruangannya Senin (27/09/21) mengatakan bahwa buat saja surat permintaan secara resmi kepada Kadis PMD. "Nantinya akan kita sampaikan kepada pak Kadis tentang permintaan itu," ujar Amril. 

Saat awak media menemui Kadis PMD Drs Sofyan Yusma melalui Kasi Pengelolaan Keuangan Desa M.Sianipar menyampaikan, bahwa data yang bisa diberikan hanya sebatas data jumlah global sebanyak 93 KPM penerima BLT-DD dengan total Rp. 334.800.000.   .

"Hanya rekap begini yang boleh diberikan, sebab memo yang disebut Kadis lihat dan pelajari, kalau mau rincian siapa-siapa yang menerima itu harus ada persetujuan lanjutan dari pak Kadis, data itu ada tapi kami dilarang membocorkannya," kata Sianipar, Rabu (29/09/21) kepada awak media di ruangan kerjanya Kantor DPMD Labura

Sianipar pun menyebutkan, nanti pemerintahan desa bisa komplen sama kami kalau dipublikasikan.

"Sebaiknya minta saja langsung ke Desa Kebun Berangir, sebab mereka yang berhak memberi data data dokumen mereka, kami di sini cuma sebagai pencatat saja," kilah Sianipar.

Sementara Kades Kebun Berangir Supri Arianto hendak dikonfirmasi dugaan penerima fiktif BLT-DD ini di kantornya  tidak pernah bisa ditemui. Dan ketika janji bertemu kepada awak media melalui pesan WhatsApp nya pada Selasa (28/09/21) lalu, sang Kades pun ingkar janji dan menghindar. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini