-->






Detik-Detik Terungkapnya Perampokan Toko Mas di Pajak Simpang Limun Medan

mediasergap.com | MEDAN - Peranan Closed Circuit Television (CCTV) membantu dalam pengungkapan kasus perampokan toko mas di Pajak Simpang Limun. Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra, fakta dari CCTV, hingga kasus perampokan ini terungkap.

“Perampokan toko mas diungkap secara fakta dari sejumlah CCTV. Mulai penyelidikan, hasil yang kita lakukan dengan dukungan CCTV baik yang ada di Pemko, Dishub dan Polda,” terang Kapoldasu Irjen RZ Panca Putra, Rabu (15/9) sore.

Dan pengungkapan ini hasil penyelidikan dengan mengumpulkan CCTV dengan bekerjasama dengan pemerintah kota untuk melakukan penyelidikannya hingga berhasil. “Itulah salah satu bukti mengumpulkan CCTV seluruh jalanan di Kota Medan,” terang Irjen Panca. 

Sebutnya sejak terjadi perampokan pada Kamis (26/9) itu, pihaknya terus mengikuti upaya penyelidikannya dan perkembangan dan terus mengikutinya.

“Hasil penyelidikan kita, sejak kasus ini terus mengikuti dan melakukan pengejaran dalam kasus ini,” terang kapolda.

“Sehingga, dapat kita baca (bisa) simpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka membagi menyerahkan hasil kejahatannya itu dan berpencar,” terang dia.

Dari CCTV, para pelaku perampokan ini di mulai hari Kamis (26/8) sekira jam 14.00 WIB atau setengah jam sebelum perampokan terjadi sekira jam 14.30 WIB, berawali dari rumah Dian warga Jalan Menteng VII yang menggunakan dua kereta dan membagi senjata.

“Menggunakan 2 kereta dan di mana senjata tadi milik Hendrik sudah diberikan kepada para pelaku lalu pistol jenis revolver, satu senjata panjang dan satu pistol.

Dalam bukti CCTV, setelah mereka berkumpul, dengan menggunakan 2 kereta bergerak dari salah satu rumah tersangka lalu menuju TKP dengan melintasi Jalan Seksama, Jalan M Nawi Harahap lalu menuju Pajak Simpang Limun dan memarkirkan kereta.

“Lalu para pelaku memarkirkan keretanya dan itu terlihat dari bukti rekaman,” terang Irjen Panca.

Dalam rekaman itu, lalu mereka jalan dari parkiran menuju ke toko mas yang ada di dalam sebagaimana hasil observasi mereka sehari sebelum kejadian.

"Yang depan Farel dan Bejo dan di belakang Paul dan Hendrik," sebutnya.

Di rekaman itu jelas terawasi kamera pemantau, ada empat pelaku. Di mana Hendrik memegang senjata api laras panjang, Paul memegang senjata pistol rakitan.

Dari CCTV berikutnya, tepatnya milik toko yang berada di depan toko mas Aulia Chan dan Masrul F, mereka kembali terlihat.

“Dan aksinya mereka terekam di toko sebelah tepatnya sebuah toko obat. Toko korban tanpa memiliki CCTV,” kata Kapoldasu.

Di depan toko obat mereka berempat lewat bersama sama, sampai ke ujung ini pada saat mereka di sekitar TKP ada seorang yang diduga seorang petugas berpakaian coklat sehingga membuat mereka tidak langsung melakukan aksinya saat pertama kali datang. "Mereka berpikir adalah petugas," terangnya.

Tapi mereka berputar kembali, keluar dari sana karena takut petugas tadi, berputar mereka akan melakukan aksinya, masuk lagi ke tempat tadi lalu langsung melakukan aksinya dengan di lalui mengancam petugas sebagai aparat keamanan, tersangka Hendrik menyuruh tiarap kemudian lalu tersangka yang menuju toko memecahkan etalase toko mas yang pertama adalah toko mas Aulia Chan dipecahkan.

Kemudian toko sebelahnya toko mas Masrul F, saudara Bejo langsung lompat ke toko mas Masrul F dan mengancam korban dan adiknya serta pelaku sempat membuka brankas toko mas Masrul.

Setelah itu diambil emasnya dan pelaku kembali melompat keluar dan keempat pelaku meninggalkan toko mas tersebut.

Namun para pelaku Hendrik menembak korban dan mengenai leher di bawah telinga Julius. (sya/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini