mediasergap.com | BINJAI - Para pekerja pembuat tapal batas lahan milik Daud Ketaren, di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, diserang oleh segerombolan begundal yang dipimpin oleh pria berinisial Y, yang merupakan warga Banjaran.
Hal itu dikatakan Daud Ketaren saat dikonfirmasi awak media, pasca terjadinya penyerangan yang terjadi di lokasi pembuatan tapal batas dengan menggunakan alat berat jenis excavator.
Dalam penyerangan itu, kata Daud Ketaren, satu orang anggotanya bernama Anto terkena bacokan dibagian kepalanya. "Satu orang terkena bacokan senjata tajam di bagian kepalanya. Saat ini anggota kita yang mengalami luka, kami bawa ke Rumah Sakit Bangkatan Binjai," katanya, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (14/09/21) sekitar pukul 14.30 WIB.
Tidak hanya itu, lanjut Daud Ketaren, selain membacok kepala anggotanya dengan parang, penyerang juga membawa senjata jenis panah dan bom molotov. "Bom molotov juga dibawa mereka (penyerang-red). Bahkan nyaris saja anggota kami terkena panah," lanjutnya, sembari memperlihatkan anak panah yang diperoleh oleh penyerang.
Sebagai pemilik lahan, Daud Ketaren meminta aparat penegak hukum agar bertindak tegas untuk mengamankan pelaku dan juga provokator penyerangan. "Kami dalam hal ini minta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku. Karena ini sudah sangat meresahkan," ungkap pria berdarah Karo ini.
Sebab menurut Daud Ketaren, hal ini bisa saja terjadi lagi saat pihaknya melaksanakan pengerjaan tapal batas. "Kalau kami diserang terus, jangan salahkan kami kalau kami melakukan perlawanan untuk mempertahankan hak kami," tegas Daud Ketaren.
Disinggung ada berapa orang yang menyerang anggotanya saat sedang melakukan pekerjaan, Daud Ketaren mengatakan ada puluhan orang. "Sekitar 20 orang yang menyerang. Semuanya kami lihat membawa senjata dan banyak memakai penutup muka atau Sebo," beber Daud Ketaren, sembari meminta anggota pekerjanya untuk tenang.
Walau belum ada aparat hukum yang datang, keributan akhirnya dapat mereda setelah para pekerja Daud Ketaren, mundur untuk menghindari bentrokan.
Diberitakan sebelumnya, agar tidak menimbulkan kekisruhan dan juga menjadi objek penipuan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, akhirnya ratusan hektar lahan yang berada di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, dibuat Tapal Batas oleh pemiliknya, Jumat (10/09/21).
Pengerjaan tapal batas itu sendiri dilakukan dengan cara membuat parit serta menggunakan alat berat (Excavator) oleh sang pemilik lahan yang diketahui bernama Daud Ketaren.
Menurut Daud Ketaren melalui Penasehat Hukum (PH) nya, Lazim Surbakti SH, serta Ferdinand Sembiring SH, saat berada dilokasi mengatakan, pembuatan Tapal Batas itu atas dasar dokumen dokumen yang dimiliki oleh kliennya (Daud Ketaren) dengan cara membeli dari ahli waris.
"Lahan ini adalah hak milik klien kita, yaitu Daud Keteran. Luasnya saat ini yang akan kita buat tapal batas sekitar 56 hektar. Jadi kita akan melakukan pengerukan ini dengan ukuran 1.000 meter dikali 600 meter. Pembuatan tapal batas ini sebelumnya sudah kita sampaikan kepada Pemerintah, aparat penegak hukum. Kita juga sudah menyurati Polres, Kejari dan Pengadilan, Polsek, Koramil dan juga ke Kelurahan. Ini sudah kita sampaikan kepada seluruhnya dan sudah kita buat Plank bahwa ini adalah milik klien kita," ungkap Lazim Surbakti.
Disoal Dokumen seperti apa yang dimiliki oleh Daud Ketaren selaku pemilik lahan, Lazim Surbakti menegaskan bahwa alas hak yang dimiliki oleh kliennya yaitu SK Gubernur tahun 1951 yang dibagikan pada tahun 1953. (rel/red)
No comments:
Post a Comment