-->






Tega! Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu Desa Kebun Berangir Diduga Sekongkol "Sedot" Vitamin dan Susu Bayi

Foto kiri atas: Ketua TP PKK Desa Kebun Berangir Jumiati foto bersama Kades Supri Arianto di depan pintu kantor Camat Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. (Foto: ist)

mediasergap.com | LABURA - Bagaimana mungkin satu Desa mendapat kebaikan dan keberkahan manakala para petinggi perangkat Desa itu selalu tega berniat menzhalimi warganya.

Naifnya lagi, bukan saja si miskin yang digerogoti namun merambah kepada para kaum ibu hamil dan anak anak Bayi (Balita) yang sebenarnya sudah diprioritaskan agar mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah baik di Pusat maupun di Kabupaten dengan memberi alokasi kucuran bantuan anggaran baik itu melalui anggaran dana pusat maupun dana Kabupaten dengan program pos pelayanan terpadu (posyandu)

Dengan program memberikan berbagai jenis bantuan baik kepada si ibu hamil maupun kepada sang anak balita agar dapat hidup tumbuh kembang secara sehat dan walafiat. 

Begitu juga Pemerintahan Desa Perkebunan Berangir  telah mengalokasikan anggaran spesial program dalam pengadaan pemberian bantuan perbaikan gizi dan kesehatan baik Vitamin kepada ibu hamil , maupun tambahan vitamin dan susu kepada para bayi di tiap-tiap dusun pondok afdeling kebun.

Namun sangat disayangkan, menurut informasi yang berkembang dan pengakuan dari beberapa kaum ibu di lapangan, ternyata pemberian Vitamin dan susu baik kepada bayi maupun kepada si ibu sebagai penerima bantuan, ternyata telah terjadi permainan dalam pemberian bantuan ini diduga volume bahan pengadaan telah ada yang menyetir dan diduga disunat oleh panitianya.

Seperti diketahui ibu Ketua TP PKK Desa Kebun Berangir Jumiati, yang juga istri sang Kades Supri Arianto disebut sebut pemegang kendali kegiatan bersama kroni kroninya.

Perbuatan zhalim dan tega ini sepertinya benar benar telah berlangsung cukup lama dan mendapat dukungan oleh kelompok para  ketua Posyandu lainnya yakni sebagian besar  para ibu ibu Kadus pilihan pengangkatan oleh sang kades yang dinilai publik telah berperan serta ikut bersekongkol dalam menentukan pengurangan jatah kepada para bayi tetangga mereka sendiri, baik itu Vitamin maupun Susu bubuk yang telah dianggarkan oleh Negara untuk warga.

Salah seorang ibu rumah tangga di salah satu afdeling yang minta dirahasiakan namanya mengatakan, saya salah satu anggota kader posyandu. 

"Terus terang yang saya ketahui, kalau pembagian Vitamin untuk ibu hamil dan bayi belum tau saya,  tapi kalau pemberian bantuan susu bubuk ada tapi isi dalam kotaknya cuma yang kecil 200 gram bukan 400 gram, ibu kades yang langsung bersama ketua posyandu diiringi para kader yang memberikan kepada ibu bayinya," ungkapnya.

Saat hal bantuan Vitamin dan Susu ini di sampaikan kepada para ibu ibu yang kebetulan berkumpul di salah satu pondok dusun Afdeling III, Sabtu (09/10/21), para ibu yang memiliki rata-rata anak bayi ini mengatakan, betul pak memang ada dikasi tim posyandu Vitamin kepada kami. "Tapi anehnya kami disuruh berjejer dan vitamin tadi cuma diminumkan cuma sesendok dikasi jatahnya, diberipun  secara bergiliran, kalau dikasi sampai sebotol khusus gak pernah ada itu pak," ujar salah satu ibu yang tak ingin namanya disebutkan.

Begitu juga, tambah ibu tersebut, tentang bantuan susu kotak tepung ada yang di kasi ada yang tidak kalau isinya yang diterima ukuran kotak kecil isi 200 gram bukan yang besar 400 gram seperti yang kami dengar.

"Semoga keluhan ibu ibu pemilik bayi disini didengar dan dikunjungi oleh Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Labura dr Rama Dhona Hendriyanto Sitorus, M.ked Sp.A. Agar istri istri  karyawan rendahan yang diabaikan seperti kami ini, mendapat perhatian tambahan oleh ibu Ketua TP PKK Kabupaten, dan diberi bantuan tambahan konsumsi Gizi, baik itu Vitamin dan susu bagi anak anak bayi kami, agar mereka juga mendapat hak dalam berkembang tumbuh sehat dan normal," harap ibu-ibu tersebut.

Ditempat yang sama, salah seorang ibu boru Munthe mengeluhkan, anak saya ada 2 (dua) balita umur 2 dan 4 tahun namanya Amri dan Rajuki. Sejak dulu sampai sekarangpun tak pernah kami mendapatkan bantuan apapun baik Vitamin maupun susu dari Desa Kebun Berangir ini. "Kadang sedih juga lah pak, masak kami tak mendapat perhatian apapun, macam disisihkan padahal saya sudah tahunan tinggal di pondok ini tapi tak pernah dapat apa apa  dari Desa," keluhnya.

Ibu boru Munthe juga mengungkapkan, saya berkata jujur loh pak, tidak mengada ada, tolong bantu daftarkanlah kami sebagai penerima bantuan itu, biar makin sehat anak anak saya yang dua ini bila mendapat perhatian dari bantuan itu.

Ketika masalah temuan keluhan warga ini dikonfirmasikan kepada Ketua TP PKK Desa Kebun Berangir dan juga sebagai pengamat kegiatan Jumiati melalui pesan WA nya, Selasa (12/10/21) namun tidak membalas apapun alias bungkam. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini