-->






Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Proyek Pengendali Banjir di Sungai Aek Kanopan Dinilai Mubazir

mediasergap.com | LABURA - Proyek pengendalian banjir di Sungai Aek Kanopan Desa Sukarame Baru Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut sepanjang 2.500 meter yang menelan anggaran Rp.2.207.893.523 dinilai warga sekitar tak bermanfaat dan mubazir.

Hal ini dikatakan Ngatimin (35) salah seorang yang tinggal di pinggiran Sungai Aek Kanopan, bahwa proyek Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Propsu, dianggap menghambur-hamburkan uang rakyat.

"Terus terang, masyarakat mana yang tidak senang apabila desanya mendapat kucuran pembangunan dari pemerintah, namun melihat pelaksanaan kegiatan yang asal asalan ini, jelas sangat menghambur hamburkan uang Rakyat kami sangat merasa kecewa," ujar Ngatimin.

Dikatakannya, lihat hasil apa yang ada, jelas tidak ada manfaatnya bagi kami, juga kerjaan ini berdampak buruk pada lingkungan hidup terutama bagi kehidupan warga di sepanjang aliran Sungai Aek Kanopan ini.

"Menurut kami yang merasakan langsung bahwa proyek ini jelas mubazir dan tidak bermanfaat, apalagi telah terjadi adanya penyempitan sungai akibat kerja asal-asalan, yang terjadi jelas hasilnya buruk bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Ngatimin menyebutkan, kita tidak mengada-ada, lihatlah di beberapa titik pekerjaan proyek, masih banyak adanya pendangkalan sungai. Lebih jelas nanti dapat dilihat dalam kondisi debit air waktu surut.

"Melihat banyaknya dampak kerugian bagi warga terhadap hasil kegiatan proyek yang menelan biaya miliaran rupiah dan penuh misteri ini, maka dipastikan kami akan secara beramai ramai mengadukan proyek ini kepada Bapak Gubernur kita Edi Rahmayadi, agar beliau mengutus tim nya turun ke lokasi untuk meninjau proyek asal asalan ini. Lihatlah plank nya sajapun begitu curiga kita melihatnya," papar Ngatimin kesal kepada awak media di kediamannya, Rabu (06/10/21).

Secara terpisah dan diwaktu yang sama pengawas Upt Irigasi Kualuh Barumun Tarmin mengatakan bahwa proyek tersebut sudah selesai pada Senin (04/10/21) lalu.

"Kegiatan pekerjaan proyek sudah selesai dan hari ini masuk tim monitoring dari kabupaten," ungkap Tarmin kepada mediasergap.com Rabu (06/10/21).

Ia pun menyebutkan, alat berat Excavator Beko yang digunakan juga pulang hari ini.

Ketika ditanya tentang volume proyek dan manfaatnya kepada masyarakat. 

Tarmin mengatakan, memang saat ini belum ada manfaatnya kepada masyarakat, namun apabila kegiatan ini dilanjutkan lagi di hulu sungai pada tahun berikutnya, pasti ada manfaatnya itupun kalau ada hasil musrembangnya.

"Mengenai lamanya pelaksanaan proyek ini berkisar 3 (tiga) bulan baru selesai, karena panjang pekerjaannya kami tambah dari 2.500 M + 3.500 M menjadi 6 km," jelas Tarmin.

Sebelumnya, Kepala UPT Irigasi Kualuh Barumun Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Propsu, Wijaya Hasrimi ST saat ditemui di ruangannya Selasa (28/09/21) lalu mengatakan proyek ini sangat bermanfaat dan tidak ada lagi banjir di seputaran Sei Aek Kanopan.

Namun pernyataan tersebut langsung dibantah DZ Munthe warga perumahan Pulo Tarutung Aek Kanopan yang saat itu kebetulan hadir untuk berdialog dan mendengar langsung pemaparan Kepala UPT Wijaya Hasrimi

"Pak saya warga perumahan Flamboyan Kampung Tarutung Aek Kanopan. Kamilah warga yang sering dan sangat merasakan bencana banjir di Aek Kanopan, bahkan dampaknya sekitar 8 (delapan) buah alat perabotan rumah tangga kami rusak akibat genangan bencana banjir barusan ini," ujar Munthe. 

Dikatakan Munthe, kenapa bapak bilang tak menuai banjir lagi bagi pemukiman penduduk yang dekat alur Sungai Aek Kanopan. "Itu bahasa mengada ada namanya. Sayalah orangnya yang menerima dampak banjir," terang Munthe kepada Hasrimi. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini