-->






Kecewa Hasil Proyek Irigasi Kualuh Barumun. Warga Aek Kanopan akan Laporkan ke Gubsu

mediasergap.com | LABURA - Bukan saja kecewa tapi warga masyarakat juga mengecam program pelaksanaan proyek oleh KUPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Wijaya Hasrimi ST (foto) yang menghasilkan pekerjaan paket proyek misterius dan cacat mutu di Sei Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut.

Program disinyalir asal-asalan dari KUPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun ini akhirnya berdampak buruk pada kelestarian lingkungan di alur Sei Aek Kanopan. 

Mengakibatkan terjadi penyempitan badan sungai, dan di beberapa titik masih terjadi pendangkalan sungai akibat pengerukan pekerjaan proyek yang diduga asal asalan tersebut.

Apabila terjadi hujan di hulu, makin sering warga pemukiman di seputaran bantaran Sungai Aek Kanopan mendapatkan dampak buruk akibat bencana banjir yang sering terjadi. 

Jelas ini sangatlah merugikan mereka, akhirnya hal keluhan ini telah disampaikan D. Munthe, salah seorang warga perumahan Flamboyan Kampung Tarutung secara langsung kepada KUPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun di kantornya Rantau Prapat beberapa waktu lalu.

"Saya warga pemukiman yang dekat alur Sungai Aek Kanopan pak, KUPT Wijaya jangan di bilang tidak ada lagi banjir setelah dilaksanakan proyek itu di Sungai Aek Kanopan, saya yang langsung barusan ini juga menerima bencana banjir, sehingga semakin seringnya kami ditimpa bencana banjir, hingga tidak terhitung jumlah  perabotan rumah tangga kami yang rusak jadi korban banjir. Bayangkan, sudah berapa banyak kerugian materi masyarakat yang tinggal di seputaran alur sungai Aek Kanopan ini," ujar D. Munthe.

Sementara, lanjut Munthe, program KUPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun telah membuang buang anggaran Milyaran rupiah tanpa sasaran kegiatan yang tepat bahkan telah merusak kelestarian alur air sungai Aek Kanopan.

"Kami berencana akan melaporkan segera  buruknya program proyek yang dilakukan oleh KUPT Kualuh Barumun Wijaya Hasrimi kepada Gubernur Sumut," ungkap D Munthe bersama tokoh masyarakat Suka Rendah Eko S.Rino.

Sekedar diketahui, diantara beberapa paket proyek yang diluncurkan ke Kabupaten Labura, salah satunya adalah proyek yang dituding warga cacat mutu penuh misteri yakni pelaksanaan proyek pekerjaan normalisasi dan restorasi pengaman sungai pada Sei Aek Kanopan Kabupaten Labura, sepanjang 2.500 meter dengan nilai pagu Rp.2.207.783.500.T A 2021 dengan sebagai pelaksana CV. Busimor Enginering.

Anehnya, karena ribut-ribut, akhirnya pekerjaan ini bisa ditambah panjang Volumenya menjadi 6.000 meter.

Sementara warga pemukiman yang selalu menerima dampak banjir Sei Aek Kanopan yang tinggal di Perumahan Kampung Tarutung  dan Dusun Suka Rendah D, Munthe dan bersama tokoh masyarakat Eko.S Rino, kepada mediasergap.com dan beberapa wartawan, Selasa (02/11/21) di mengungkapkan kekecewaannya, kamilah sebagai warga yang sering  menerima dampak banjir Sei Aek Kanopan.

"Pasti sangat mengecam program yang sudah di akui KUPT, ini memang rencana Kepala Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Wijaya Hasrimi ST yang dinilai tidak tepat sasaran dan sangat mubazir sehingga dampaknya begitu merugikan masyarakat dan keuangan Negara. Bahkan ada dibeberapa titik lagi paket proyek beranggaran milyaran luncuran Kupt R.prapat ini lokasi kegiatannya  juga di seputaran Labura. yang diketahui kurang mengena dalam lokasi dan rencana pekerjaannya," ujar D. Munthe yang diamini Eko S. Rino.

Munthe pun memastikan hari ini melaporkan kegiatan kegiatan yang asal programkan ini kepada Bapak Gubernur Edi Rahmayadi melalui surat resmi bersama warga lainnya yang sudah memberikan tanda tangan kecewa. "Kami berharap dan meminta agar Bapak Gubernur turun meninjau ke lokasi proyek dan memberi sanksi kepada KUPT Wijaya Hasrimi," harap warga.

"Dan sebagai obat hati warga disini yang selalu menerima dampak banjir dari Sei Aek Kanopan dapatlah mengganti pejabat yang tidak cermat dengan programnya dengan mengganti pejabat lain yang bijaksana," pinta warga polos.

Lanjut warga, kami berniat melayangkan surat atas hasil pekerjaan proyek ini kepada Badan Exekutif Mahasiswa (BEM) untuk menjadi analisis kaj Ian mereka dimana agar terkuak adanya temuan tentang kuatnya  dugaan adanya kkn melalui indikasi penggelembungan kucuran anggaran dana proyek di dinas ini.

Ketika kekecewaan masyarakat ini atas hasil proyek dan penambahan panjang Volume proyek yang signifikan ini di konfirmasikan kepada Kupt Wijaya Hasrimi St melalui whatsappnya, Senin (01/11/21), ia cuma membalas, terima kasih informasinya, inshaa Allah kedepannya akan kita programkan kembali.

Saat hasil akhir proyek ini di pertanyakan kepada oknum yang mengaku pemborong proyeknya dipanggil Ko Awi alias William melalui hp selulernya no 082364222×××  beberapa hari lalu mengakui, benar pekerjaan itu sudah diterima dan dicairkan adalah dikit-dikit hasil rezekinya," jelas Awi transfaran.

Hasil pengakuan Tarmin, pengawas lapangan utusan Dinas PU Irigasi Kualuh Barumun saat di lapangan beberapa waktu lalu mengatakan, memang proyek ini awalnya seperti di plank papan proyek Volumenya memang  sepanjang 2.500 meter namun karena takut kurang, maka kami tambah lagi volumenya sepanjang 3.500.meter lagi maka jumlahnya menjadi 6.000 meter.

"Masalah manfaat dari hasil proyek ini memang saat ini belumlah bermanfaat tapi kalau ada lanjutan pekerjaannya pada tahun depan pasti bisa bermanfaat itupun kalau ada Musrenbangnya," terang Tarmin kepada Media Sergap dan beberapa wartawan Rabu (06/10/21) lalu di lokasi proyek. (Yans/red

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini