-->






Tanpa Alasan yang Jelas, Kontraktor Proyek Bronjong Sei Kualuh Dikerjakan di Penghujung Tahun

mediasergap.com | LABURA - Tanpa alasan yang jelas, pelaksanaan paket proyek Pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir dan Pengaman Sungai serta Perkuatan Tebing Sungai Kualuh pada Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Cipta Karya UPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun Rantauprapat dilaksanakan di penghujung tahun 2021.

Padahal proyek sepanjang 170 meter di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan  Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Sumut, dan CV Putra Maju Mandiri telah diumumkan sebagai pemenang lelang pekerjaan proyek, dengan masa kontrak 02 September sampai 31 Desember 2021 senilai Rp.2.528.759.416.

Namun pekerjaannya baru beberapa hari ini atau dilaksanakan pada penghujung tahun kalender 2021.

Ketika hal kegiatan proyek ini dikonfirmasikan kepada KUPT Kualuh Barumun, Wijaya Hasrimi melalui WhatsApp nya, Sabtu (13/11/21) tak memberi keterangan yang jelas, dan terkesan menutupi materi proyek. 

"Terima kasih bg," tulis Hasrimi di WA pribadinya.

Saat tim media melakukan peninjauan di lokasi proyek, terlihat menumpuknya batu batu jenis padas, dan ada juga batu yang bercampur batu padas yang masih muda muda pada beberapa tumpukan, begitu juga tumpukan kayu jenis hutan untuk cerocok, terhampar di pinggiran sungai belum ada digunakan oleh pekerja.

Pada lokasi proyek, terlihat hanya alat berat excavator beko yang sedang beroperasi melakukan pengerukan untuk dasar pondasi material.

Saat hal ini ingin dikonfirmasikan kepada oknum yang katanya kepercayaan pemborong bernama Aliang, Minggu (14/11/21) terkesan menghindar dan pergi menjauh.

Sementara di lokasi proyek, Zainal, pengawas dari PU Kualuh Barumun kepada mediasergap.com menjelaskan, memang kegiatan ini agak lambat dilaksanakan, sebab sudah hampir di akhir tahun, tapi tak masalah selagi bisa di atasi pemborongnya.

"Mengenai material padasnya sudah sesuai begitu juga keranjang isiannya juga sudah cocok 0,27 mm, ini dipesan dari pabrikan," jelas Zainal.

Saat ditanyakan tentang mutu keranjang kenapa tidak yang original kawatnya?

Zainal mengatakan memang ini yang semi galpanis jadi sudah sesuai.

Di tempat terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Desa Tanjung Pasir yang juga Ketua salah satu LSM Labura, Bangkit Hasibuan, Senin (15/11/21) mengatakan, kita lihat sajalah kegiatan ini, sesuai prosedur apa tidak dalam pelaksanaannya terutama pada Volume kegiatan kontrak tersebut.

"Begitu juga dalam penggunaan materialnya, baik padas maupun kayu cerocoknya serta minyak solar yang digunakan alat beratnya. jangan memakai minyak subsidi," ujar Bangkit.

Bangkit pun menyebutkan, semua bahan bahan yang digunakan harus legal, sebab ini proyek pemerintah serta anggarannya pun untuk bahan material sudah disesuaikan dengan harga standart kabupaten/kota.

"Yang pasti karena ini kampung saya, sudah pasti terus kita pantau kegiatan ini. Kita minta jangan ada penyimpangan apapun, sebab anggarannya pun kami nilai cukup besar," pintanya.

Masalah waktu, Bangkit menambahkan, apabila pihak Kontraktor ternyata nantinya melewati masa waktu yang ditentukan dalam kesepakatan kerja itu, resiko pemborong kenapa memperlambat kegiatan hingga di ujung tahun.

"Tak bisa ada kata Adendum atau apapun," tegas Bangkit serius. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini