-->






Terkait Dampak Buruk Proyek PSDA Kualuh Barumun. Gubsu Diminta Harus Tanggapi Laporan Warga Sei Aek Kanopan

Warga Aek Kanopan menyaksikan banjir yang kerap dialami jika musim penghujan turun. (Foto: Yans/mediasergap.com)

mediasergap.com | LABURA - Untuk menunjukkan rasa perduli dan ikut merasakan kesengsaraan warga yang kerap mengalami bencana banjir, maka Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edi Rahmayadi diminta agar segera menanggapi secara serius pengaduan warga yang hidup bermukim di sepanjang alur Sungai Aek Kanopan.

Karena selalu resah dan kecewa akibat diduga program asal asalan pelaksanaan proyek normalisasi dan restorasi Sei Aek Kanopan yang beranggaran milyaran rupiah, ternyata hasilnya dinilai cacat mutu dan tidak memberi manfaat bahkan menebar mudharat bagi warga sekitar.

Karena tak tahan beruntunnya menerima serangan bencana banjir, akhirnya warga telah melaporkan hal ini dan dampak penyempitan badan sungai yang dilakukan proyek KUPT Kualuh Barumun melalui surat resmi tertanggal 02 November 2021 kepada Gubsu Edy. Masyarakat berharap laporan ini segera ditanggapi orang nomor satu di Pemprov Sumut ini.

Diketahui, proyek Cipta Karya dan Tata Ruang ini membuat penyempitan badan Sungai Aek Kanopan sepanjang 6 km belum ditambah proyek yang sama pada tahun 2020 lalu pada titik lanjutan lokasi yang sama berkisar +2 km.

Bayangkan apabila kelancaran arus air kurang lancar menempuh jarak hingga 6 s/d 8 km panjangnya dikarenakan  hasil penyempitan daerah aliran sungai yang dilakukan program proyek asal asalan dengan anggaran uang negara mencapai milyaran rupiah.

Inilah lokasi proyek yang diduga asal-asalan di alur Sungai Aek Kanopan, Labura. (Foto: Yans/mediasergap.com)

Menyedihkan bagi warga pemukiman Perumahan Flamboyan, Tanah Rendah B,  Ajaran Batu, hingga lingkungan Suka Rendah yang selalu merasakan dampak bencana banjir saat ini.

Karena diprediksikan pengaruh besar keluar masuknya air menjadi terhambat dan tidak lancar sebagai mana biasanya mengalir ke muara 

Resikonya, banyak genangan air yang bertahan cukup lama di hulu sungai yang penuh pemukiman rumah penduduk sehingga menuai resiko kebanjiran yang lebih besar.

Dan banjir yang datang dari air Sungai Aek Kanopan tidak seperti biasanya pada tahun tahun sebelumnya, di nilai dan diprediksikan ini mulai terjadi berkelanjutan diduga akibat adanya pengaruh besar dampak proyek proyek ciptaan program KUPT Irigasi Kualuh Barumun yang asal dan tidak tepat sasaran.

Menerangkan pengawas utusan PU Kualuh Barumun, Tarmin pada Rabu (06/10/22) lalu saat akhir kegiatan di lokasi proyek mengatakan, memang pekerjaan hasil proyek ini belum memberikan manfaatnya  kepada masyarakat. "Namun bila dilanjutkan pada tahun berikutnya pastilah bermanfaat, itupun kalau ada Musrenbangnya," jelas Tarmin.

Dua orang warga Rabu (17/11/21)  di lokasi banjir Sungai Aek Kanopan, perumahan Flamboyan Kampung Tarutung dan Dusun Suka Rendah, Eko S Rino didampingi D Munthe menyatakan, kami berharap Bapak Gubsu Edi Rahmayadi harus menanggapi laporan warga yang telah kami layangkan, melalui salah satu lembaga swadaya masyarakat tentang keluhan banjir yang terus menerus menimpa kami. "Kalau dahulu tidak begini kali," ungkap mereka.

"Kami prediksikan ini adalah dampak dari penyempitan badan Sungai Aek Kanopan sepanjang +8 km, akibat program asalan dari Dinas PU Cipta Karya UPT Kualuh Barumun yang dikepalai Wijaya Hasrimi ST yang membuat benteng proyek normalisasi yang tidak bermanfaat bagi masyarakat, malah menjadikan mudharat bagi kami warga yang bermukim di seputaran Sungai Aek Kanopan, dan kami juga sudah pernah  langsung memprotes proyek ini kepada KUPT beberapa waktu lalu tapi tidak ditanggapi mereka," ujar Eko dan D Munthe.

Untuk itu, lanjut mereka, sebagai orang tua rakyat Sumut, tolonglah Pak Gubernur meninjau lokasi proyek penyempitan sungai ini, dan menindak KUPT Kualuh Barumun pembuat program  yang secara tidak langsung telah menyengsarakan masyarakat di sini secara terus menerus.

"Jika hal ini tidak ditanggapi pak Gubernur Edi Rahmayadi, maka akan kami lanjutkan laporan ini kepada bapak Presiden Joko Widodo di Jakarta, sebab kami yang merasakan dampak buruk proyek milyaran ini sudah sangat sengsara di buat bencana banjir ini.

"Dan harapan warga agar pemerintah  segera melakukan pencucian sungai dari kampung Tarutung ke Suka Rendah VI," tegas Eko dan D Munthe serius penuh harap. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini