-->






Tim Laboratorium Dinas PU Asahan: "Penimbunan Bahu Jalan Proyek DID tidak Boleh Memakai Sirtu"

mediasergap.com | ASAHAN - Riuhnya suara dari berbagai elemen masyarakat yang tajam menyoroti keberadaan pekerjaan paket proyek peningkatan ruas badan jalan Desa Ledong Barat - Aek Bange yang menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) Kabupaten Asahan senilai Rp.793.463.978. yang dilaksanakan oleh CV Widya Kencana tetap menjadi pergunjingan masyarakat.

Apalagi awalnya kegiatan ini sudah meresahkan warga pelintas akibat tumpukan pembuangan material Sirtu di jalanan secara asal. Dimana Sirtu tersebut digunakan untuk penutup galian lobang ruas bahu jalan proyek.

Ditambah lagi pada papan informasi tertera anggarannya yang cukup fantastis besar namun volume kegiatan tidak diketahui.

Dari pantauan awak media di lapangan pada proyek DID ini, Kamis (04/11/21) terlihat beberapa oknum tenaga Laboratorium (lab) sedang mengorek isian Sirtu dan mengaku sedang mendapat tugas untuk mengkoreksi ketebalan dalam landasan pondasi bawah pada pekerjaan proyek DID ini.

Namun, terlihat penggalian lobang koor melebihi material yang ada, sehingga kelihatan mendapatkan bata dan tanah kuning yang cukup dalam  terkoreksi pada galian koor material proyek oleh tim,  di sekitar titik 0-10..

Mungkin akibat tak memenuhi seperti yang diinginkan tim, galian koor dipindah lebih ke depan dan agak ke pinggir bahu jalan. dan terlihat di dalam lubang galian terisi material sirtu.

Sesuai isian material pondasi galian yang lalu ditemui di lapangan memang diisi batu sirtu ditutup  secara manual oleh para pekerja yang mengaku dari Dinas PU beberapa waktu lalu.

Saat ketemu dengan salah seorang utusan  lapangan kontraktor bermarga Girsang, pada Selasa (02/11/21) minggu lalu, menerangkan, untuk ukuran ruas bahu jalan 0,75 cm kiri dan 0,75 cm yang kanan, kalau untuk bahan material penutup korekan kita gunakan bahan materialnya kerikil setinggi 14 cm dan penutup atas nya kita gunakan bahan material base cause setinggi 12 cm pak. Kembali ditanyakan media keseluruhan tinggi korekan berarti 26 cm.

"Kalau ketinggiannya bukan 26 cm pak, nanti kan tinggi nya bertambah lagi setelah diaspal," ucap Girsang menjelaskan.

Ditempat terpisah beberapa hari yang lalu Kamis (04/11/21) tim dari Dinas PU Asahan bahagian laboratorium juga menjelaskan sewaktu bertemu dengan tim media di jalan Pelita yanh kebetulan mereka sedang mengadakan uji lab di lapangan dan menanyakan kepada tim penguji lab dari PU atas kedatangan mereka di lokasi pekerjaan tersebut.

Salah seorang dari tim penguji lab mengaku bernama Kuswanto menjelaskan kalau mereka sedang melakukan uji lab untuk mengetahui ukuran ketebalan dan juga panjang nya, "Apakah sesuai ukuran kedalaman yang diinginkan, dan apa sesuai juga dengan bahan material yang digunakan dengan hasil uji lab nya pak," jelas Kuswanto.

Kembali Kuswanto menjelaskan kalau ukuran kedalaman nya harus sesuai dengan hasil pas 12 cm dan ini tahapan pertama hanya sedikit menggunakan bahan material base cause. "Karena ini hanya ruas pada bahu badan  jalannya saja sebab kondisi  badan jalan lamanya pun cukup keras dan masih bagus," ujarnya.

"Kalau yang di tahap dua lewat titi bok itu baru di sana yang banyak kita gunakan hamparan base cause nya, kan di sana jalan nya sangat hancur. Dan untuk penggunaan material penimbunan galiannya tidak boleh Sirtu atau batu lain harus Base cause, ini memang acuannya. Untuk ukuran panjang nya pekerjaan ini sekitar 312 meter pak," imbuh Kuswanto lagi.

"Syukurlah masih ada orang bapak yang memantau kegiatan proyek ini, agar bisa tercapai mutu yang baik, hingga hasilnya nanti akan dinikmati oleh masyarakat di sini, dengan masa waktu yang cukup lama," ucap Kuswanto polos. (Yans/red)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini