-->






DINAS KESEHATAN LEBONG GERAKAN NASIONAL AKSI BERGIZI DI SMA NEGERI 5 LEBONG T.A 2022

 📆Rabu, 26-Oktober-2022 [13.11]

DINAS KESEHATAN LEBONG GERAKAN NASIONAL AKSI BERGIZI DI SMA NEGERI 5 LEBONG T.A 2022


Lebong • Bengkulu » mediasergap ⚖️🇮🇩

Hadir dalam rangka Gerakan Nasional Aksi Bergizi di adakan SMA N-5 Lebong oleh Kadis Kesehatan Lebong Rahman Kepala Puskesmas Taba Atas Abdulah, S.KM. Polsek Taba Atas Pak Camat Taba Atas, sebagai Koordinator acara Ibu Sumiati, S.KM. Kepala Sekolah SMA N-5 dan Dewan Guru, acara dibuka oleh Asisten I Lebong. Dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini kita harap masyarakat Lebong bebas dari kurang gizi kita dengar langsung dari Dinas Kesehatan nanti.

Rahman Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong  menggelar gerakan nasional Aksi Bergizi dalam rangka menekan kasus stunting di Lebong melalui pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri di SMA N-5 Lebong target gerakan ini menyasar keseluruh SMA, SMK Menengah Atas sederajat dengan tujuan pencegahan Stunting melalui remaja rekan putri minum tablet tambah darah (TTD), jelas Kadis Kesehatan masyarakat Kemenkes Endang Sumiwi dalam media brieping gerakan nasional Aksi Bergizi yang di ikuti dalam jarigan ZOOM, Senin.          

Gerakan tersebut di mulai pada 26 Okteber 2022 dengan estimasi jumlah peserta mencapai 1.395.000 orang dari total jumlah sasaran remaja putri menerima TTD di Indonesia 12.349.190 iya mengatakan Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita kerena kurangnya asupan gizi inpeksi berulang hingga kurangnya stimulasi gizi Pemerintah telah menetapkan target capaian angka Stunting di Indonesia pada Tahun 2024 ditekan hingga 14 % dari 24 % pada Tahun 2021.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa angka ini  bukan angka yang muda tapi kalau lapangan nya di kelola dengan manajemen yang baik angka ini bukan yang sulit untuk diraih kuncinya adalah mengelola implementasi di lapangan katanya, Rahman dalam Media SOOM hari ini di kelas SMA N-5 Lebong gerakan Nasional Aksi Bergizi membutukan gerakan bersama dari seluruh pihak terkait berdasarkan data Stunting Kemenkes kata Pak Rahman selaku Kepala Dinas Kesehatan setiap bayi yang lahir memiliki 23 % resiko Stunting dengan pajang badan di bawah 48 % sisanya 77 % atau hampir 80 % terjadi sesudah lahir sehingga perlu ada dua interpensi yakni sebelum dan sesudah kelahiran kata nya.

Gerakan Nasional Aksi Bergizi kata Pak Rahman  merupakan salah satu interpensi Pemerintah dalam pencegah Stunting sebelum kelahiran dalam Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 mengatur tentang ketentuan remaja putri menerima TTD kerena kondizi gizi bayi sebelum dilahirkan perlu di perbaiki bakan semejak remaja perlu di perbaiki asupan gizinya kerena akan terbawa sampai mereka dewasa dan memasuki pase kehamilan katanya data riset kesehatan data.

Dasar (Rikesdas) Tahun 2018 yang dihimpun Direktorat Kesehatan masyarakat Kemenkes RI melaporkan kasus anemia atau kurang darah pada remaja masih cukup tinggi bekisar diatas 20 % dari total populasi usia remaja pada usia 5 -14 Tahun kasus animea 26,8 % usia 15 -24 tahun 32 % selain itu jumlah remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir berkisar 76,2 % tapi hanya 1,4 % yang mengkonsumsi TTD sesuai ajuran gerakan ini adalah hal penting untuk meningkatkan konsumsi TTD pada remaja putri sekali Gus memperbaiki perilaku mengkomsumsi TTD Seimbang demikian Sumiati, S.KM, jelas Pak Kepala Puskesmas Lebong Atas. (Darmadi’S)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini