-->






GEGARA KONTRAKTOR NAKAL PENELANTAR PROYEK APBD 2022 KADIS PU LABURA JADI SASARAN TEMBAK

📆 Minggu, 27-November-2022 [21.20]


 GEGARA KONTRAKTOR NAKAL PENELANTAR PROYEK APBD 2022 KADIS PU LABURA JADI SASARAN TEMBAK


Labura • Sumut » mediasergap ⚖️🇮🇩

Beginilah resiko kalau masih terlalu memberi angin segar kepada sosok pemborong kerah hitam CV. Neosoftart Leo Manurung warga asal Kecek Batu Bara yang membuat heboh karena masalah Proyek mangkraknya serta penarikan uang muka (DP) Proyek miliknya di sebut-sebut mencapai 60 % dari nilai Pagu sekitar Rp. 1,5 Milyar.

Akibat aksi dan tidak tulusnya niat untuk pelaksanaan pembangunan proyek jalan ini membuat kecaman dari warga masyarakat dan beberapa elemen sehingga makin viral akibat gempuran dari beberapa berita terhadap proyek terbengkalai ini yang masa kontraknya pun sudah lewat.

Akhirnya sepak terjang pemborong nakal ini berimbas kepada Instansi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Labura mulanya hanya sebatas PPK, PPTK dan Pengawas yang di tuding berpihak kepada kontraktor ini namun akhirnya berujung kepada Kadis PU Edwin Defrizen yang mulai menjadi sasaran tembak dianggap sebagai sutradara pencairan uang muka yang di heboh sudah di kucurkan Dinas kepada sang pemborong kerah hitam sebesar ± 60 %.

Saat Direktur CV. Neofart Leo Manurung kepergok rekan media sedang berada di ruangan PPK dan PPTK, Jum’at (25/11/2022) ia berdalih dan berjanji akan berkomitmen menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek jalan Gunting Saga - Teluk Binjai senilai Rp. 2.569.200.000,- dengan Perusahaan CV. Neosoftart miliknya.

PPK dan PPTK bersepakat merestui dan mendukung usulannya tanpa ada tindakan atau tekanan kepada Leo untuk tidak bermain-main dengan janjinya yang selalu molor.

Ya, dihadapan PPK dan PPTK kita sudah berkomitmen menyelesaikan pekerjaan proyek itu, sebut Leo tanpa ada protes Panitia.

Menerangkan hal yang senada PPTK Dedi Agusman serta Kadis PU Edwin Defrizen, ST, DP uang muka yang kami kucurkan kepada pemborong ini ada tapi 30 % saja.

Kami juga sudah mendesak dan memberi peringatan kepada Perusahaan ini agar segera dikerjakan dan Adendum waktunya 25 hari, terang Kadis via HP selulernya.

Dituding melindungi Pengusaha serta menutup-nutupi pemberian DP uang muka kepada Pengusaha ini akhirnya prediksi awal dari beberapa Narasumber mulai terbukti sang rekanan ini terus berlanjut diketahui keluar masuk Kantor PU Labura tapi masih tetap menelantarkan pekerjaan paket proyek miliknya yakni : Peningkatan Pembangunan jalan Gunting Saga - Teluk Binjai di titik lokasi Jalan lintas Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan Labura.

Padahal sebelumnya keberadaannya Kamis dan Jum’at (25/11/2022) di Dinas PU dinilai hanya sebatas tatap muka untuk jurus pengelabuan demi pengelabuan yang terus berlanjut.

Mengomentari Proyek mangkrak ini sekjen LSM Sidik perkara Labura Bang M.Nasti, Minggu (27/11/2022) menyebut tegas, biar saja di buat rekanan nakal ini skenarionya dalam menguras DP Proyek APBD 2022 ini.

Kitapun tahu dia sering datang menemui Panitia yang kesannya melindunginya tapi merekalah itu. berdasarkan dokumen hasil dilapangan pihak kami tentang pekerjaan tembok penahan yang menggunakan Batu Padas tetap akan menolak item tambahan tersebut yakni Tembok Penahan Tanah yang dikerjakan terlihat asal jadi dan dinilai hasilnya melanggar standart mutu.

Sikap licin pemborong ini sebenarnya tidak boleh terlalu di tolerir oleh Panitia dari Dinas PU inilah akibatnya kalau terlalu dibuat macam anak emas akhirnya yang di soroti jelas Kadis PU Edwin dan Panitia yang di sangka ikut menjadi jamaah dalam seri permainan penarikan uang depan diduga rekan media ± 60 % sementara kondisi Proyek tetap mangkrak, masa waktu kontraknya pun sudah lewat.

Seharusnya sejak sebulan sebelum masa Kontrak habis pihak PU seyogianya sudah memberikan  teguran tegas kepada pelaku kegiatan bukan di akhir masa Kontrak.

Wajar Kadis yang jadi sasaran tembak dari beberapa Media melalui pemberitaan karena tak mau memberi keterangan secara transfaran dan dianggap sangat berpihak kepada Kontraktor.

Leo Manurung yang merasa nyaman karena sudah menerima besaran DP, kok Kadis rela jadi sasaran tembak, salah siapa.?

Fairnya, buatlah Konfrensi Pers secara resmi di Dinas PU dengan data dan bukti SPM akhir agar tak mengembang rasa curiga publik yang menganggap  kalau perusahaan ini memang peliharaan Dinas PU

Jadi sampai kapan mau tertutup, terang M.Nasti. (By, Redaksi)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini