Meski Telah Ditetapkan Sebagai Daerah Tanggap Bencana, Pemrov-SU, Masih Tunda Kunjungannya ke Benteng Jebol di Labura
Labura | Sumut » mediasergap ⚖️🇮🇩
Berbagai lapisan Warga masyarakat Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Labura yang mayoritas petani / pekebun awalnya merasa tersanjung akan perhatian Bapak Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang informasinya berencana mengirim Tim Pemprovsu dalam rangka kunjungan ke Daerah tanggap bencana yakni lokasi Benteng Sei Kualuh seputaran kilang samin yang berulang kali jebol di hantam banjir dengan volume kerusakan benteng yang cukup panjang.
Sebelumnya berkisar tahun lalu warga sangat mengapresiasi atas kesigapan kunjungan Bupati Hendriyanto Sitorus didamping asisten perekonomian dan pembangunan M.Asril Hasibuan serta BPBD Labura Abdi Yoso untuk berkordinasi dengan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Bina Kontruksi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Ir.Bambang Pardede, kunjungan sudah berkisar tahun lalu, Jum’at (25/11/2022) di Medan.
Seperti lazimnya, bila Benteng Jebol dibiarkan berlarut - larut tanpa sentuhan perbaikan tentu sangat berdampak kepada bencana banjir yang berkelanjutan dan beresiko besar bagi warga setempat, tapi sepertinya bak pungguk rindukan bulan akhirnya harapan berbagai elemen masyarakat merasa kecewa akibat pihak Tim Pemprovsu diketahui membatalkan kunjungan penting tersebut yang sebelumnya telah di sepakati bersama.
Adapun yang berencana turun ke lokasi Benteng Jebol Sei Kualuh tersebut dari pihak Pengprov-SU adalah Dinas PUPR, Inspektorat, Balitbang, BPKAD, BPBD dan Biro Hukum, di dampingi oleh BPBD Labura dan UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang R. Perapat.
Seperti diketahui sesuai Surat No : 005/ PUPR-SDA / 2247/ 2023 tanggal 4 April yang ditandatangani oleh Kepala Dinas PUPR Sumut Ir.Bambang Pardede, M.Eng, tentang pelaksanaan kunjungan bersama antar Dinas, seharusnya kunjungan bersama dilakukan pada Kamis 6 April 2023, namun gagal.
Sebelumnya, Bupati Labura Hendriyanto Sitorus pernah menerbitkan surat bernomor: 360/ 3195/ BPBD/ 2022 Perihal Permohonan bantuan penanganan banjir di Labura kepada Pemprov Sumut.
Paling tidak seyogianya pihak Pemprov Sumut yang di Pimpin Edy Rahmayadi sudah dapat merespon hal ini dengan cepat, sebab kondisi areal benteng dekat pemukiman masyarakat sudah ditetapkan sebagai areal darurat bencana, sepatutnya tidak ada alasan untuk menunda-nundanya karena ini terkait dengan bencana,” sebut Alumnus Lemhanas R.I Tahun 2011 serius.
Kendati ada rasa kecewa dengan batalnya kunjungan bersama ke lokasi tanggul Sei Kualuh yang jebol, namun Sosok Zulfi Pohan tetap optimis tidak berburuk sangka kepada sikap Pemprov Sumut, sebab manalah mungkin seorang Gubernur yang Basicnya TNI, tidak melihat penderitaan masyarakatnya yang ada di Desa Sialang Taji Labura.
Kalaupun memang Pemprov-SU tidak perduli dengan kondisi darurat seperti ini sungguh sangatlah zholim dan keterlaluan kalilah itu, atau mungkin saja beliau saat ini sedang terpapar dengungan virus dari suara-suara dan irama tak sehat dari para pembisik beliau,” sebut Zulfi sambil tersenyum.
Disampaikannya lagi, pada bulan yang penuh berkah ini tentu kita memiliki satu keinginan yang mulia yakni bagaimana derita yang di alami dan dirasakan warga khususnya di Desa Sialang Taji akibat dampak jebolnya tanggul sungai yang sudah berkisar tiga tahun ini secara beruntun dialami dapatlah segera teratasi dan setidaknya kita berharap menjelang lebaran yang fitri ini tidak terjadi banjir lagi di lokasi tersebut.
Menjelang Lebaran 1444 H, 2023 Masehi yang sudah di ambang pintu, semoga tidak ada curah hujan yang tinggi, sebab dikhawatirkan luapan air Sei Kualuh akan berakibat pada bencana banjir yang dapat memutus akses jalan lintas penghubung antara Kecamatan Kualuh Leidong, Hilir, Hulu dan Kualuh Selatan. kemudian Zulfi menambahkan lagi.
Semoga menjelang lebaran ini tidak terjadi banjir disana, sebab kondisi itu akan membuat adanya warga masyarakat terisolir dan akan menyulitkan perantau yang ingin mudik ke kampung saat lebaran nanti,” terang Zulfi sosok putra Kualuh Hilir tersebut.
Sementara itu Kaban BPBD Labura, Abdi Yoso saat dikonfirmasi, Jum’at (07/04/2023) membenarkan prihal batalnya kunjungan bersama tersebut.
“Benar batal kunjungan itu, padahal telah kita persiapkan seluruhnya, sampai alat transportasi air berupa perahu telah disiapkan, untuk memudahkan Tim Pemprov-SU agar dapat melihat dengan jelas bagaimana kondisi tanggul Sei Kualuh yang jebol, itu,” ucap Abdi Yoso.
Berdasarkan keterangan KUPT Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang R.Prapat, Wijaya Hasrimi dilansir salah satu medi, kunjungan bersama tersebut akan dilakukan minggu depan, menunggu jawaban konfirmasi kesiapan untuk hadir meninjau lokasi dari pihak Dinas BPKAD Provinsi Sumut, saat dihubungi kembali via whats-appnya Sabtu (08/04/2023) belum ada jawaban. (ST)
No comments:
Post a Comment