-->






Dua Oknum Kasek Pengelola Dana BOS Menghindar Dari Kunjungan Wartawan

 Dua Oknum Kasek Pengelola Dana BOS Menghindar Dari Kunjungan Wartawan


🗓️ Kamis, 29-Juni-2023_🕙 22.41 WIB


mediasergap.com | Labura - Sumut ⚖️🇮🇩

2 (Dua) Oknum Kepala Sekolah Tingkat Menengah atas di Dua Kecamatan yang berbeda menghindar dari kunjungan Tim Wartawan.

Kunjungan Wartawan di Kedua Sekolah tersebut bermaksud untuk meminta tranfaransi dan konfirmasi Pihak Sekolah dalam Pelaksanaan Pengelolaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dengan mekanisme sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) serta Petunjuk Tekhnis (Juknis) yang ada dalam penyaluran beberapa Item kegiatan-kegiatan bagi  kelancaran Sekolah salah satunya terkait dana kegiatan pembelajaran ektra kurikuler sekolah pada Tahun Ajaran 2020 s/d 2022 yang mencapai ratusan juta rupiah dan di nilai bermasalah.

Kunjungan serta pantauan Investigasi Media di Sekolah Lanjutan Atas SMA Negeri 1 Aek Natas dengan Kasek Yusri Hamonangan dan SMK Negri 2 Kualuh Selatan Kasek Agus Sartika Silaban di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) selama beberapa kali kunjungan terkait dalam mengelola (BOS) yang di duga banyak menuai masalah, namun sampai saat berita ini di terbitkan pihak Kepala Sekolah (Kasek) di maksud seperti enggan untuk membangun komunikasi dan konfirmasi.

Hal ini dirasakan Tim Media sejak berkunjung ke SMA N-1 Aek Natas, Senin (19/06/2023) Jam 09.30 wib bermaksud untuk konfirmasi dalam penggunaan Dana Bos yang di duga adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler Tahun Ajaran 2020 s/d 2022, namun saat itu Media di arahkan oleh Petugas Piket Sekolah untuk menemui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) dengan dalih Kepsek lagi ke luar.

Saat di mintai keterangan kepada Wakasek tentang hal ini hanya menyebutkan inisialnya dengan marga Munthe dan menjelaskan “Kepsek lagi ada urusan di Rantau Prapat, dan saya juga tidak dapat memberikan jawaban kalau masalah Dana Bos”, sebaiknya orang Bapak temui Bendahara BOS saja, tapi Bendahara lagi ada Metting, atau besok saja orang Bapak datang" sebut Wakasek Munthe seperti terganggu akan kehadiran Media.

Ketika Tim Media meminta untuk bertemu dengan Bendahara Pengelola BOS Petugas Piket mengatakan kalau Bendahara BOS lagi ada Metting dan belum bisa juga di ganggu.

Hal yang sama terjadi ketika Tim Media berkunjung ke SMK Negeri 2 Kualuh Selatan, Selasa (20/06/2023) Tim hanya bisa dilayani oleh Humas Sekolah yang juga tidak bersedia menyebutkan namanya, dan hanya menemui Tim Media di Pos Pengamanan Sekolah dan mengatakan kalau Kepseknya lagi sibuk karena ada kegiatan pengisian Rapor "Ibu Kepsek tidak bisa di temui karena lagi sibuk, hari ini kami lagi melakukan pengisian rapor-rapor anak didik, dan Kalau masalah Penggunaan Dana Bos untuk Tahun Anggaran 2020 s/d 2022 tentang peruntukan Biaya Pembelajaran Ekstrakurikuler hanya Kepsek yang lama yang tau Pak, kalau Ibu ini masih baru hitungan bulan menjabat di Sekolah ini," sebut Humas Sekolah tersebut.

Saat permasalahan buruknya layanan pihak sekolah serta indikasi tentang adanya penyimpangan pengelolaan Dana BOS ingin di konfirmasikan kepada Kacabdis Pendidikan Sumatera Utara Wilayah VII area Labuhanbatu Raya Rahmad Rambe namun belum bisa di hubungi.

Menanggapi hal ini Tim Media coba meminta Tanggapan dari Sekretaris Jenderal DPD LSM Sidik Perkara Labura M.Nasti di Aek Kanopan, Kamis (29/06/2023) mengatakan “Perilaku dalam menghempang kunjungan wartawan untuk mengkonfirmasi tentang kecurigaan adanya penyalahgunaan pengelolaan Dana BOS tentu perilaku yang buruk bagi Pihak Sekolah. Sepatutnya kedatangan mereka secara Tim harus dilayani oleh Pihak Sekolah dengan baik.

Etika menghindar dan menonjolkan anak main suruhan Kepala Sekolah untuk memperlambat proses transfaransi dalam penggunaan kucuran Anggaran BOS. Sebagai bukti bahwa ada rasa ketakutan bagi pengelola dalam kecurangan-kecurangan Penyaluran Dana BOS, yang kita duga tidak tepat sasaran serta telah melanggar aturan peruntukannya.

Hingga kucuran Dana BOS mencapai angka ratusan juta setiap Tahunnya untuk Sekolah-Sekolah makin dirasa rawan kecurangan dari Pihak Pengelola. Nah, untuk itu semakin ada tembok yang di buat oleh Kasek melalui metode anak main dalam menghempang lajunya penelusuran permainan nakal Dana BOS oleh Kepala-Kepala Sekolah yang berwatak Korup akan menjadi bumerang bagi siswa penerima bantuan sekolah.

Tentu hal ini harus menjadi sorotan prioritas bagi para Wartawan dan Masyarakat hingga kucuran Anggaran Dana BOS untuk membantu para Siswa/i seperti target yang telah di canangkan Negara serta sesuai peruntukannya dapat terselamatkan dengan mengikuti Juklak dan Juknis yang ada,” tegas M.Nasti. (ST)

No comments:

Post a Comment

Berita Terkini