Ivan Suaidi: Tingkatkan Kompetensi di Era Kompetisi
Medan • Sumut [mediasergap.com] ⚖️🇮🇩
Ivan Suaidi, seorang Praktisi Pengembangan diri asal Sumatera Utara, memiliki visi yang kuat dalam upaya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Negara ini. Dengan latar belakang pendidikan saat ini sedang menuntaskan program Doktor Ilmu Manajemen di Universitas Ciputra Surabaya.
Dalam wawancara dengan mediasergap, Jum'at (15/12/2023) Ivan Suaidi menekankan pentingnya kompetensi di era kompetisi. Berbicara tentang bagaimana individu dapat berhasil dan bersaing di dunia yang semakin kompetitif, terutama dalam lingkungan global yang terus berubah. Era kompetisi global menghadirkan peluang luar biasa, tetapi juga tantangan yang signifikan
Alam terus berubah manusia perlu terus menyesuaikan diri pada Tahun 2045 ketika kita merayakan 100 Tahun Republik ini maka jumlah penduduk dunia akan mencapai ± 9,7 jiwa atau ± 10 miliyar bertambah lebih dari dua miliar jiwa.
Tantangannya akan lebih berat daripada hari ini kita perlu bersiap dari sekarang karena dulu semua orang bisa memperoleh pekerjaan walaupun barangkali tidak mempunyai pendidikan yang layak tapi hari ini banyak sekali orang yang mempunyai pendidikan tinggi sekalipun belum tentu dapat pekerjaan.
Oleh karena itu, maka kita perlu mempersiapkan karena setiap saat setiap keterampilan dan pengetahuan itu bisa cepat menjadi Tidak Berguna dengan adanya IA maka persaingan jauh lebih cepat.
“Hari ini sambil mempersiapkan masa depan itu, kita terus belajar meningkatan kompetensi diri, Bicara kompetensi erat hubungannya dengan kompetisi, tergantung kompetisi kita berada dimana”, ujarnya.
Diskusinya tentang Kompetensi diri adalah kombinasi keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang membantu individu untuk mencapai tujuan mereka. Dalam era kompetisi global, kompetensi diri yang kuat adalah kunci kesuksesan.
Ivan menggarisbawahi bahwa memiliki sertifikasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengakuan resmi (keabsahan) atas produk, proses, keterangan, kepemilikian barang, atau individu itu sendiri.
Oleh karena itu, bagi individu yang ingin meningkatkan kemampuan dan peluang karir mereka, serta bagi perusahaan yang ingin memperkuat tim kerja dan standart mutu mereka, sertifikasi kompetensi dapat menjadi langkah penting yang harus diambil.
Didalam Webinarnya bersama bicara official pada senin, 2 oktober 2023 lalu, dengan peserta 800 orang, ivan menegaskan dalam menghadapi dunia kerja, terutama dalam era yang terus berubah. Kompetensi diri sangat penting dalam menghadapi kompetisi.
Langkah pertama dalam meraih kesuksesan adalah dengan mengidentifikasi kompetensi kunci yang dibutuhkan. Ini termasuk keterampilan akademik, keterampilan interpersonal, keterampilan pemecahan masalah, kecakapan teknologi, dan banyak lagi.
Pesan penting yang disampaikan Ivan Suaidi adalah jangan seperti katak dalam tempurung dan cepat merasa puas dalam zona nyaman, karena Growth Zone ada pada zona tidak nyaman dimana menuntut kerja keras, kerja cerdas, mawas, tuntasm dan ikhlas, Ketahui juga bahwa stabilitas ekonomi, Kesehatan, politik, dll, ditentukan juga oleh faktor sumber daya yang berkompeten, ujar Ivan.
Ivan Suaidi mengakhiri pembicaraannya dengan menyoroti empat tahapan kompetensi: Yang pertama Tidak Menyadari Ketidakmampuan (Unconscious Incompetence) Dalam tahap tidak menyadari ketidakmampuan, orang tersebut tidak menyadari bahwa ada kesenjangan keterampilan atau pengetahuan. Misalnya bayi yang tidak tahu bahwa dia tidak bisa membaca.
Yang kedua Menyadari Ketidakmampuan (Conscious Incompetence) Dalam tahap menyadari ketidakmampuan, peserta pelatihan menyadari adanya kesenjangan keterampilan atau pengetahuan, dan memahami pentingnya memperoleh keterampilan baru. Pada tahap inilah proses pembelajaran dapat dimulai. Misalnya, bayi tadi sudah tumbuh menjadi anak kecil dan menyadari bahwa dia perlu belajar membaca untuk mengerti berbagai teks yang ada disekelilingnya.
Dan yang ketiga Menyadari Kemampuan (Conscious Competence) Dalam tahap menyadari kemampuan, pembelajar tahu bagaimana menggunakan keterampilan atau melakukan tugasnya, tetapi melakukannya membutuhkan latihan, pemikiran sadar, dan kerja keras. Masih dari contoh tadi, ini adalah tahap dimana anak kecil tadi belajar membaca. Dia sudah bisa, melakukannya, tetapi masih harus mengeja dan berpikir untuk mengerti makna tertulisnya.
Yang terakhir Tidak Menyadari Kemampuan (Unconscious Competence) Dalam tahap tidak menyadari kemampuan, individu memiliki pengalaman yang cukup dengan keterampilan sehingga dia dapat melakukannya dengan mudah sehingga mereka melakukannya secara tidak sadar. Di tahap ini, sang anak sudah lancar membaca dan bisa melakukannya dengan begitu saja tanpa perlu berusaha. Dalam tahap ini, kemampuan itu membantunya menyadari bahwa ada berbagai kemampuan lain yang diperlukan dan harus dipelajari. Dia kembali ke tahap awal.
“Ivan menekankan bahwa kompetensi diri adalah proyek berkelanjutan. Itu memerlukan tekad, kerja keras, dan komitmen untuk terus mengembangkan diri. Tetapi dengan strategi yang tepat, kita dapat berhasil di era kompetisi global ini.," tutupnya. (Roni)
No comments:
Post a Comment