Dinas Pendidikan Diminta Tanggap Murid Kelas 1 SD Dilarang Ikut Les oleh Gurunya, Diduga Perintah Kepsek
🗓️ Sabtu, 08-Feb-2025_⏲️ 16.27 WIB
Tamora • Sumut [mediasergap.com] ⚖️🇮🇩
Salah seorang orang tua wali murid mengaku sangat kecewa dengan tindakan SY Kepala Sekolah (Kepsek) Yayasan Al Faiz yang beralamat di Jl. Sultan Serdang Dusun V, Desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pasalnya, anaknya seorang perempuan yang masih duduk di Kelas 1 Sekolah Dasar (SD), secara tiba-tiba dilarang oleh guru kelasnya berinisial N untuk mengikuti kegiatan Les. Belakangan diketahui tindakan tersebut perintah dari Kepsek.
Terungkapnya larangan untuk mengikuti kegiatan Les tersebut, dibeberkan salah seorang nara sumber, yakni Y, orang tua wali murid berinisial KA, pada Kamis (6/2/2025). Saat itu Y mengaku sangat terpukul karena secara tiba-tiba mendengar guru kelas anaknya menyatakan KA tidak boleh lagi ikut Les, atas perintah Kepsek. Padahal notabenenya Les tersebut berbayar.
"Saya Les kan anak saya, supaya semakin pintar, namun anehnya kok dilarang oleh kepala sekolah?", ungkap sumber, yang dihubungi wartawan lewat telpon selulernya, Kamis (6/2).
Sumber menambahkan, kabar anaknya tidak boleh lagi mengikuti kegiatan Les disampaikan oleh guru kelasnya melalui chat whatsapp. "Kalau guru, ya sudah pasti takut kepada Kepseknya, sehingga mengikuti perintah untuk tidak lagi mengajar anak saya Les", ujar sumber.
Terkait larangan tersebut, sumber mengaku sangat kecewa dengan tindakkan Kepsek, terkesan berbuat sewenang-wenang. Karena memang Kepsek tersebut juga sekaligus pemilik sekolah.
"Mentang-mentang pemilik sekolah mau berbuat sesukanya. Perlakuan ini sudah jelas berdampak kepada mental anak saya, merasa kecil hati karena tidak boleh lagi ikut Les, sementara yang lainnya masih boleh. Untuk itu, saya berharap ini menjadi perhatian serius Instansi terkait khususnya Dinas Pendidikan, untuk turun melakukan kontrol terhadap sekolah tersebut", harap sumber, seraya menambahkan, dirinya juga memegang bukti chat perihal larangan anaknya mengikuti Les, tetapi oknum Kepsek terkesan mengelak dengan menyampaikan, "minta saja penjelasan dari gurunya, bukan urusan saya itu".
Untuk mengetahui peristiwa pelarangan Les terhadap murid tersebut, SY, Kepala Sekolah Yayasan Al Faiz yang dikonfirmasi wartawan lewat whatsapp telpon selulernya mengaku masalah tersebut sudah selesai.
"Maaf pak sudah di konfirm ke guru kelasnya dan sudah selesai masalahnya", balasnya ringan.
Hal yang sama juga dikatakan N guru kelas ketika dikonfirmasi menyampaikan, "Maaf pak, masalah sudah terselesaikan dengan baik, hanya terjadi sedikit kesalahpahaman, anak tersebut tetap lanjut Les seperti biasa", ucap.
Kepsek Dituding Kerap Melakukan Pembelaan Terhadap Anaknya
Sementara itu, berbanding terbalik menurut keterangan Nenek murid kelas 1 sekolah dasar yang dilarang untuk mengikuti kegiatan Les yakni JS, yang ditemui langsung oleh wartawan dikediamannya menyampaikan, Usai kasus pelarangan untuk mengikuti kegiatan Les tersebut, kini cucu perempuannya berinisial KA tersebut, sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah. Diduga takut peristiwa serupa terjadi kembali.
"Berapa hari ini, cucu saya sudah tidak masuk sekolah, dia merasa kecil hati dan juga takut, jadi mana mungkin saya paksa", jelas JS, Sabtu (8/2/2024).
JS menceritakan, tidak hanya larangan mengikuti Les saja yang dialami cucunya, tetapi belum lama ini cucunya juga dipukul dibagian dada oleh anak kepala sekolah, hingga cucunya sempat mengalami demam karena sakit pada bagian dada, dan terpaksa harus dibawa kusuk sekaligus berobat.
"Cucu saya tidak hanya mendapat perlakuan dilarang ikut Les, tetapi dia juga pernah dipukul oleh anak kepala sekolahnya, seorang laki-laki yang sudah duduk di kelas 5 SD hingga cucu saya sakit. Tetapi ketika peristiwa pemukulan tersebut saya sampaikan kepada Kepsek selaku orang tua dari anak laki-laki tersebut malah membela anaknya, dan dengan gampangnya Kepsek tersebut mengatakan "pergi bawa saja kusuk" seraya memberi uang Rp.50 Ribu yang diletakkan diatas meja, dan pergi begitu saja", ungkap JS.
Tidak hanya terjadi pada cucunya, lanjut JS, anak Kepsek tersebut juga kerap memukul murid lainnya, tetapi tetap saja dibela oleh Kepsek tersebut.
"Saban hari saya mengantar cucu saya kesekolah, dan menunggu hingga pulang, jadi saya melihat dan menyaksikan langsung anak Kepsek tersebut memukul teman lainnya, namun orang tuanya selaku Kepsek dengan gampangnya memberikan uang kepada orang tua korban, tanpa sama sekali memberikan tindakkan terhadap anaknya. Jadi yang saya dengar dari pengakuan beberapa orang tua murid, uang yang diberikan Kepsek terhadap korban pemukulan oleh anaknya berpariasi, ada yang sebesar Rp.50 Ribu dan juga Rp.30 Ribu", beber JS.
Ketika ditanya, apakah JS tidak mengantarkan kembali cucunya KA untuk masuk sekolah. JS mengaku terauma dengan yang dialami cucunya.
"Saya tidak sampai hati melihat cucu saya nantinya mendapat perlakuan serupa, karena tidak hanya dilarang Les oleh gurunya dan dipukul, anak kepala sekolah tersebut juga pernah merusak kalung rantai yang dipakai cucunya, sambil berkata "orang miskin kok pakai rantai", tetapi tetap saja tidak ada tindakkan dari Kepseknya. Cucu saya perempuan dan masih kelas 1 SD, jadi untuk apa bersekolah disitu karena sudah pasti bukanya semakin pintar, tetapi malahan merusak mentalnya", pungkasnya. (Rel)
No comments:
Post a Comment